Astra
Rainwater Harvesting: Strategi Efisiensi Air di Kawasan Industri ornament catur dharma

Kenali teknologi rainwater harvesting yang membantu mengatasi krisis air dan mendukung pembangunan berkelanjutan di berbagai sektor.

Rainwater Harvesting: Strategi Efisiensi Air di Kawasan Industri

Keberlanjutan

7 menit membaca

42

Bagikan:

 

Pernahkah kamu berpikir bahwa air hujan yang setiap hari jatuh ke bumi ternyata bisa jadi solusi untuk krisis air bersih? Di era perubahan iklim seperti sekarang ini, efisiensi penggunaan air menjadi hal yang sangat penting. Salah satu cara paling efektif untuk melakukannya adalah melalui rainwater harvesting.

Apalagi Indonesia memiliki curah hujan yang cukup tinggi, tetapi distribusi air bersih sering kali tidak merata. Oleh karena itu, sistem ini bisa menjadi langkah strategis untuk konservasi air.

Apa Itu Rainwater Harvesting?


Rainwater harvesting
adalah proses mengumpulkan, menyaring, dan menyimpan air hujan agar bisa digunakan kembali, terutama untuk kebutuhan non-konsumsi. Dengan kata lain, air yang dikumpulkan bukan untuk diminum, tapi bisa dipakai untuk kebutuhan sehari-hari, seperti:

  • Menyiram taman atau area hijau
  • Membersihkan fasilitas umum atau kendaraan
  • Menyediakan air pendingin untuk sistem HVAC (pendingin udara)
  • Menyiram toilet di gedung perkantoran atau fasilitas publik.

Secara umum, prinsip kerja sistem rainwater harvesting terdiri dari empat tahap utama, antara lain:

1. Pengumpulan: Air hujan dialirkan dari atap atau permukaan bangunan melalui talang.
2. Penyaringan: Air disaring untuk menghilangkan debu, dedaunan, dan kotoran.
3. Penyimpanan: Air bersih disalurkan ke tangki atau reservoir tertutup agar higienis.
4. Pemanfaatan: Air digunakan kembali sesuai dengan kebutuhan non-konsumsi.

Selain ramah lingkungan, sistem ini juga dapat menghemat biaya operasional karena mengurangi ketergantungan pada air tanah atau jaringan PDAM.

Manfaat Rainwater Harvesting


Penerapan rainwater harvesting di Indonesia membawa banyak manfaat yang bisa kamu rasakan, baik untuk lingkungan maupun ekonomi. Berikut ini adalah beberapa manfaat tersebut.

1. Meningkatkan Ketersediaan Air dalam Tanah


Ketergantungan pada sumber air tanah sekarang ini semakin meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah populasi. Dampak yang paling terasa adalah di daerah urban yang padat penduduk.

Umumnya, masyarakat menggunakan air tanah untuk kebutuhan rumah tangga dan industri dalam jumlah besar karena populasi yang padat. Alhasil, beberapa daerah mengalami kekurangan air secara signifikan hingga tidak dapat mencukupi kebutuhan sehari-hari.

Sebaliknya, sistem rainwater harvesting ini dapat menyediakan suplai air tanpa mengurangi sumber air tanah. Dalam penerapannya, sistem ini menjadi metode berkelanjutan untuk menjaga ketersediaan air bersih.

2. Menjaga Kelestarian Lingkungan


Sistem pemanenan air hujan juga bermanfaat baik bagi lingkungan karena dapat mencegah air hujan menimbulkan dampak negatif pada tanah. Air hujan yang menggenang pada permukaan tanah menyebabkan partikel terpisah, penguraian agregat tanah, hingga memindahkan sedimen terkikis yang bisa mengarah pada erosi tanah.

Jika benar-benar terjadi, erosi ini tentu akan merugikan kemampuan budidaya tanaman dan penurunan kualitas ekosistem. Sementara itu, mengumpulkan sekaligus menyimpan air hujan bisa mengurangi dampak yang terjadi serta membantu memelihara ketersediaan air tanah.

3. Meminimalisir Dampak Kekeringan


Di daerah yang sering mengalami kekeringan, penerapan rainwater harvesting ini secara efisien dapat menjamin ketersediaan air selama kemarau. Umumnya, penggunaan air hujan yang tersimpan dalam tangki besar lebih banyak untuk kebutuhan non-konsumsi, seperti irigasi.

Dengan adanya sistem filtrasi yang memadai, air hujan juga aman untuk dikonsumsi. Bukan hanya itu, dengan sistem ini, kamu juga bisa membantu menjaga kadar air tanah berkelanjutan, sehingga saat tidak turun hujan pada musim kemarau, air tanah masih tersedia secara cukup.

4. Menghemat Pengeluaran


Penerapan sistem rainwater harvesting juga memungkinkan kamu untuk lebih menghemat pengeluaran dengan menekan biaya tagihan air. Terlebih lagi, metode ini juga lebih efektif secara biaya karena sistem pengumpulan dan penyimpanan air hujan tidak membutuhkan pemeliharaan yang mahal.

5. Mengurangi Risiko Banjir


Air hujan yang ditampung dalam skala besar akan berkurang limpasan permukaannya. Hal inilah yang dapat membantu menekan potensi genangan dan banjir di daerah padat penduduk.

6. Mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs)


Belum banyak yang tahu bahwa penerapan sistem rainwater harvesting ini sejalan dengan SDGs 6: Clean Water and Sanitation. Tepatnya untuk memastikan ketersediaan air bersih dan sanitasi yang berkelanjutan bagi semua orang.

7. Meningkatkan Ketahanan Iklim


Saat musim kemarau datang, cadangan air hasil penampungan hujan dapat kamu manfaatkan. Dengan begitu, masyarakat dan industri bisa tetap produktif tanpa terganggu keterbatasan air.

Jenis Rainwater Harvesting System


Kini, ada beberapa jenis rainwater harvesting yang paling umum digunakan. Berikut adalah penjelasan selengkapnya.

1. Rooftop Rainwater Harvesting


Sistem pemanenan air hujan ini menjadi yang paling umum, khususnya di daerah perkotaan. Pada rooftop rainwater harvesting, atap bangunan menjadi area penangkap untuk mengumpulkan air hujan.

Metode ini memanfaatkan struktur bangunan yang sudah ada, sehingga tidak membutuhkan infrastruktur tambahan. Nantinya, air yang sudah terkumpul dari rooftop kemudian akan disalurkan untuk disimpan dalam tangki.

2. Surface Runoff Harvesting


Penerapan surface runoff harvesting sudah semakin banyak karena adanya peningkatan permukaan air tanah pada wilayah perkotaan. Tujuan utama jenis pemanenan air ini adalah untuk mengumpulkan dan menggunakan air hujan yang mengalir pada berbagai permukaan, seperti jalan, taman, dan tempat parkir.

Kemudian air akan disimpan dalam kolam atau tangki dalam tanah. Secara umum, jenis sistem harvesting yang satu ini dapat membantu memelihara ketersediaan air sekaligus mencegah terjadinya erosi dan banjir.

3. Metode In-situ


Metode in-situ merupakan teknik yang membuat air hujan dapat meresap ke dalam tanah dan secara langsung menambah ketersediaan air tanah. Praktik penerapannya meliputi pembuatan saluran penapisan, parit, dan sumur pengisian ulang.

Panduan Penerapan Rainwater Harvesting untuk Meningkatkan Ketersediaan Air Bersih


Dalam penerapannya, sistem rainwater harvesting ini dapat membantu meningkatkan ketersediaan air bersih di berbagai kota besar. Berikut ini adalah panduan proses yang harus dilakukan untuk menerapkan sistem pemanenan air hujan.

1. Perencanaan dan Pembuatan Desain


Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah perencanaan secara matang, mulai dari menentukan tujuan penggunaan air, kebutuhan, hingga kapasitas pemanenan air hujan. Selain itu, kamu juga harus menetapkan lokasi pemasangan sistem terlebih dulu.

Dalam penerapannya, tahap ini juga akan meliputi penghitungan area penangkapan air dan memperkirakan curah hujan rata-rata. Kemudian pembuatan desain juga harus memperhatikan penggunaan material yang sesuai, termasuk mempertimbangkan faktor keamanan air dan durabilitas.

2. Proses Pemasangan


Selanjutnya adalah proses pemasangan sistem. Proses ini dilakukan dengan penyesuaian area tangkapan yang umumnya menggunakan rooftop. Baru setelahnya dilakukan pemasangan saluran dan pipa untuk menyalurkan air secara efektif ke tempat penyimpanan.

Pastikan untuk teliti dan berhati-hati dalam pemasangan untuk memastikan setiap komponen tersusun dengan baik dan aman dari kebocoran. Tak hanya itu saja, penempatan tangki penyimpanan juga butuh pertimbangan tersendiri demi menjamin kemudahan akses saat pemeliharaan dan keamanan.

Tahap pemasangan ini juga meliputi penambahan sistem filtrasi dan purifikasi air. Jadi, dibutuhkan adanya integrasi dengan sistem penyedia air yang sudah ada untuk mempermudah penggunaan.

3. Pemeliharaan


Sistem rainwater harvesting umumnya tidak membutuhkan pemeliharaan yang rumit dan mahal. Akan tetapi, Anda tetap perlu melakukan pemeliharaan guna memastikan sistem dapat bekerja dengan baik dalam waktu lama.

Adapun beberapa pemeliharaan yang harus kamu lakukan secara rutin, yakni membersihkan area tangkapan air dan saluran, memastikan tidak ada kebocoran pada tangki penyimpanan, serta mengecek kondisi sistem filtrasi.

Optimalkan Penggunaan Air Hujan untuk Berbagai Kebutuhan dengan Sistem Rainwater Harvesting


Dari pembahasan di atas, bisa disimpulkan bahwa rainwater harvesting adalah salah satu solusi yang bisa berdampak besar untuk menjaga ketersediaan air bersih di masa depan. Selain diterapkan dalam lingkungan rumah tangga, sistem ini juga bisa dilakukan dalam skala industri yang lebih besar.

Seperti halnya yang dilakukan Astra melalui anak perusahaan PT Astra Daihatsu Motor yang melakukan optimasi sumber daya air dengan penghematan penggunaan air, pemanfaatan kembali air hujan, serta melakukan instalasi pengolahan dan pemanfaatan kembali air buangan. Untuk tahu lebih banyak tentang komitmen Astra terhadap lingkungan dan keberlanjutan, kamu bisa mengunjungi Astra Sustainability Report.

Artikel Lainnya :

Toyota Kijang Innova Zenix Hybrid EV Raih Penghargaan Car of The Year dari iNews Automotive Award 2025, Tegaskan Keunggulan Mobil Hybrid Toyota di Indonesia

Bisnis & Aksi Perusahaan

Toyota Kijang Innova Zenix Hybrid EV Raih Penghargaan Car of The Year dari iNews Automotive Award 2025, Tegaskan Keunggulan Mobil Hybrid Toyota di Indonesia

Nov 16, 2025 • 4 menit membaca

Yayasan Astra dan Astra Honda Motor Dampingi IKM agar Naik Kelas

Program Kontribusi Sosial

Yayasan Astra dan Astra Honda Motor Dampingi IKM agar Naik Kelas

Nov 16, 2025 • 2 menit membaca

Jadi SUV Kebanggaan, New Honda ADV160 Semakin Gagah dan Canggih

Bisnis & Aksi Perusahaan

Jadi SUV Kebanggaan, New Honda ADV160 Semakin Gagah dan Canggih

Nov 13, 2025 • 3 menit membaca