Astra
Pengelolaan Air Limbah: Kunci Operasional Ramah Lingkunganornament catur dharma

Temukan tahapan pengelolaan air limbah industri yang efisien demi mendukung keberlanjutan dan mencegah pencemaran lingkungan.

Pengelolaan Air Limbah: Kunci Operasional Ramah Lingkungan

Keberlanjutan

8 menit membaca

48

Bagikan:

 

Dalam menghadapi tantangan perubahan iklim dan degradasi lingkungan, pengelolaan air limbah menjadi isu yang penting dan harus diperhatikan oleh setiap pelaku industri. Pasalnya, air limbah yang tidak dikelola dengan baik akan mencemari tanah, air, hingga berdampak langsung terhadap kesehatan masyarakat.

Oleh karena itu, perusahaan besar di Indonesia mempunyai tanggung jawab besar dalam menerapkan sistem pengelolaan air limbah yang efektif, berkelanjutan, dan sesuai dengan regulasi lingkungan. Lantas, sebenarnya bagaimana tahapan pengelolaan air limbah yang tepat untuk industri?
 

Apa Itu Pengelolaan Air Limbah?


Secara sederhana, pengelolaan air limbah merupakan serangkaian proses yang dilakukan untuk menangani limbah cari yang dihasilkan dari aktivitas rumah tangga, komersial, maupun industri agar tidak mencemari lingkungan.

Dalam konteks industri, pengelolaan ini bisa jadi jauh lebih kompleks karena komposisi limbahnya mengandung bahan kimia berbahaya, logam berat, hingga senyawa organik yang sulit terurai.

Adapun perbedaan utama antara limbah domestik dan air limbah industri terletak pada tingkat toksisitas dan volume buangannya. Industri, seperti otomotif, manufaktur, dan juga agribisnis dapat menghasilkan air limbah dalam jumlah besar dan berbagai jenisnya.

Oleh karena itu, dibutuhkan pendekatan yang holistik dalam membangun sistem yang bisa mengolah limbah tersebut secara aman dan efisien.

Tujuan dan Manfaat Sistem Pengelolaan Air Limbah


Menerapkan sistem pengelolaan air limbah yang baik bukan hanya kewajiban, tapi juga menjadi investasi jangka panjang bagi perusahaan. Berikut ini adalah berbagai tujuan penting dari sistem tersebut.

1. Menjaga Kualitas Lingkungan Hidup: Air limbah yang dikelola dengan baik dapat mencegah pencemaran sungai, danau, hingga air tanah yang menjadi sumber air bagi masyarakat.

2. Mengurangi Dampak Pencemaran Industri: Tanpa adanya sistem pengolahan, maka bahan kimia berbahaya dari industri bisa merusak ekosistem serta membunuh organisme akuatik.

3. Efisiensi Penggunaan Air: Air limbah yang sudah melalui proses daur ulang dapat dimanfaatkan kembali untuk kebutuhan non-konsumsi, seperti pendinginan mesin atau penyiraman tanaman.

4. Kepatuhan terhadap Regulasi: Perusahaan yang melanggar baku mutu air limbah bisa dikenakan sanksi administrasi, denda, hingga pencabutan izin operasional.

5. Menjaga Citra dan Keberlanjutan Perusahaan: Konsumen dan investor sekarang ini bisa memilih perusahaan yang peduli terhadap lingkungan. Oleh karena itulah, pengelolaan limbah yang baik dapat meningkatkan reputasi perusahaan.

Metode yang Digunakan untuk Pengelolaan Air Limbah Industri


Pengolahan air limbah melibatkan berbagai metode yang bertujuan untuk membersihkan air dari berbagai macam polutan. Adapun pemilihan metode yang tepat akan sangat bergantung pada jenis dan jumlah polutan dalam air limbah, sekaligus tujuan akhir dari pengolahan tersebut.

Berikut ini adalah empat metode pengolahan air limbah yang paling umum digunakan.

1. Metode Fisik


Metode fisik adalah langkah awal dalam pengelolaan air limbah. Adapun proses penyaringan digunakan untuk memisahkan partikel padat berukuran besar, seperti pasir, sampah, dan minyak dari aliran air.

Baru setelahnya partikel yang lebih berat dari air akan mengendap ke dasar bak pengendapan. Sedangkan zat-zat lain yang punya densitas lebih rendah dari air, seperti minyak, akan mengapung ke permukaan dan bisa dipisahkan melalui proses flotasi.

Kombinasi dari ketiga metode fisik tersebut terbukti sangat efektif dalam menghilangkan partikel kasar dan zat-zat mengapung dari air limpah sebelum masuk ke tahap pengolahan selanjutnya.

2. Metode Biologis


Metode biologis dapat dilakukan dengan memanfaatkan aktivitas mikroorganisme untuk menguraikan bahan organik dalam air limbah. Contohnya, seperti proses lumpur aktif yang melibatkan penggunaan mikroorganisme di dalam lumpur untuk menguraikan bahan organik menjadi lumpur dan gas.

Kemudian metode kolam stabilisasi juga dapat digunakan pada kolam terbuka yang dangkal sebagai media pertumbuhan mikroorganisme yang secara alami mampu menguraikan bahan organik dalam air limbah. Sedangkan biofilter pada media berpori yang diinokulasi dengan mikroorganisme digunakan untuk menguraikan polutan organik dalam air limbah secara lebih efisien.

Apabila seluruhnya dilakukan bersamaan, maka metode biologis akan sangat efektif dalam mengurangi kandungan bahan organik dalam air limbah dan menghasilkan air yang lebih bersih.

3. Metode Kimia


Metode kimia memainkan peranan penting dalam pengolahan air limbah untuk menghilangkan berbagai jenis polutan. Misalnya, seperti pada proses koagulasi dan flokulasi, yang melibatkan penambahan bahan kimia khusus, sehingga dapat menyebabkan partikel-partikel kecil dalam air menggumpal menjadi flok yang lebih besar dan mudah diendapkan.

Tidak hanya itu saja, proses oksidasi juga dapat digunakan untuk mengubah senyawa yang lebih stabil dan tidak berbahaya. Sementara untuk menjaga keseimbangan pH air limbah, biasanya akan dilakukan proses penetralan dengan menambahkan asam atau basa.

Semua kombinasi metode kimia ini dilakukan guna memastikan air limbah yang dihasilkan telah memenuhi standar kualitas yang ditetapkan sebelum dibuang ke lingkungan.

4. Metode Kombinasi


Tak jarang kombinasi dari beberapa metode sekaligus kerap dilakukan untuk mencapai pengelolaan air limbah yang lebih optimal. Misalnya, seperti proses pengolahan awal dengan menggunakan metode fisik untuk menghilangkan partikel besar.

Baru setelahnya dilanjutkan dengan proses biologis untuk menguraikan bahan organik dan diakhiri dengan disinfeksi melalui metode kimia.

7 Tahapan Pengelolaan Air Limbah Industri


Umumnya, tahapan paling awal yang dilakukan dalam pengelolaan air limbah adalah mengumpulkannya dari berbagai sumber menuju Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL). Jika sudah, air limbah akan melalui berbagai proses fisik, kimia, dan biologis di IPAL untuk menghilangkan zat-zat pencemar.

Agar semakin paham, berikut ini adalah tujuh tahapan dalam pengelolaan air limbah yang perlu kamu ketahui.

1. Pengumpulan dan Pengangkutan


Air limbah yang berasal dari industri dan berbagai sumber lain akan dikumpulkan melalui jaringan pipa menuju IPAL. Pada tahap pengumpulan dan pengangkutan ini, penting untuk meminimalisir kebocoran yang bisa mencemari lingkungan sekitar.

Bahkan monitoring kualitas air limbah yang masuk juga sangat penting dilakukan guna mengetahui beban pencemar yang harus diatasi.

2. Penyaringan Kasar


Selanjutnya, air limbah akan melewati saringan kasar untuk memisahkan benda-benda padat yang berukuran besar, seperti batu, kayu, dan sampah. Dalam tahap ini, perlu dilakukan monitoring berkala terhadap kinerja saringan untuk memastikan tidak ada sumbatan yang bisa mengganggu proses selanjutnya.

3. Pengendapan Primer


Setelah proses penyaringan selesai, maka air limbah akan dialirkan ke bank pengendap primer. Tujuannya adalah agar zat padat yang lebih berat bisa mengendap atau yang disebut dengan lumpur primer.

Pada tahap ini, petugas melakukan monitoring terhadap konsentrasi Total Suspended Solids (TSS) pada air yang keluar dari bak pengendap primer untuk mengetahui efisiensi pengendapan.

4. Pengolahan Biologis


Tahapan pengelolaan air limbah yang berikutnya adalah pengolahan biologis, di mana mikroorganisme dalam lumpur aktif akan menguraikan bahan organik dalam air limbah menjadi lumpur sekunder. Dalam pelaksanaannya, proses ini memerlukan suplai oksigen melalui aerasi.

Selain itu, monitoring parameter Biochemical Oxygen Demand (BOD) dan Chemical Oxygen Demand (COD) juga akan digunakan untuk mengukur tingkat keberhasilan penguraian bahan organik.

5. Pengendapan Sekunder


Lumpur aktif yang sudah mengendap tadi akan dipisahkan dari air. Kemudian lumpur sekunder didaur ulang ke dalam proses biologis ataupun diolah lebih lanjut. Dalam hal ini, monitoring kualitas air yang keluar dari bak pengendap sekunder sangatlah penting demi memastikan kadar bahan organik telah memenuhi standar.

6. Disinfeksi


Air limbah yang sudah diolah kemudian akan diberi disinfektan, seperti klorin, untuk membunuh mikroorganisme patogen. Selanjutnya, monitoring jumlah koloni bakteri pada sampel air limbah yang sudah didisinfeksi harus dilakukan guna mematsikan efektivitas proses disinfeksi.

7. Pembuangan


Air limbah yang sudah diolah (effluent) akan dibuang ke lingkungan, seperti sungai, tanah, atau laut. Perlu dicatat bahwa analisis kualitas effluent sangat penting untuk memastikan air buangan sudah memenuhi baku mutu yang telah ditetapkan.

Pasalnya, hal ini berkaitan erat dengan analisis dan monitoring kualitas air permukaan, air konsumsi, dan air laut, yaitu kualitas effluent harus dibandingkan dengan kualitas air yang ada di lingkungan penerima. Jadi, monitoring kualitas air di sekitar lokasi pembuangan juga jadi hal yang penting untuk mengevaluasi dampak lingkungan dari kegiatan pengelolaan air limbah.

Bijak Kelola Air Limbah Industri Perusahaan untuk Minimalisis Potensi Pencemaran Lingkungan


Pengelolaan air limbah kini tak hanya sekadar aktivitas teknis, tapi sudah menjadi komitmen terhadap keberlanjutan dan tanggung jawab lingkungan. Bagi kamu yang bekerja di dunia industri, tentu harus paham bahwa air limbah yang dihasilkan setiap hari dapat membawa dampak besar, baik positif atau negatif, tergantung dari cara pengelolaannya.

Melalui sistem pengelolaan air limbah industri yang terintegrasi dan teknologi mutakhir, Astra telah membuktikan bahwa perusahaan besar bisa menjalankan bisnis berkelanjutan tanpa mengorbankan lingkungan. Salah satunya tercermin dalam teknologi air limbah reverse osmosis yang digunakan oleh Group Astra.

Harapannya, inisiatif seperti ini bisa menjadi contoh nyata bagi sektor industri lain di Indonesia. Ingin tahu lebih banyak tentang upaya Astra dalam keberlanjutan lingkungan? Kamu bisa baca laporan lengkapnya di Sustainability Report Astra.

Artikel Lainnya :

Mengenal Cara Menghemat Energi di Sektor Industri Modern

Keberlanjutan

Mengenal Cara Menghemat Energi di Sektor Industri Modern

Sep 11, 2025 • 6 menit membaca

Edukasi Berkendara Jadi Prioritas, Jagoan Safety Riding Honda Diuji Keahliannya

Bisnis & Aksi Perusahaan

Edukasi Berkendara Jadi Prioritas, Jagoan Safety Riding Honda Diuji Keahliannya

Sep 2, 2025 • 3 menit membaca

Jejak Karbon: Alasan Setiap Aktivitas Berarti bagi Lingkungan

Keberlanjutan

Jejak Karbon: Alasan Setiap Aktivitas Berarti bagi Lingkungan

Sep 1, 2025 • 6 menit membaca