Astra
Emisi Gas Buang: Tantangan dan Solusi untuk Sustainabilityornament catur dharma

Kenali apa itu emisi gas buang, penyebab utamanya, dan bagaimana dampaknya terhadap lingkungan serta kesehatan manusia.

Emisi Gas Buang: Tantangan dan Solusi untuk Sustainability

Keberlanjutan

7 menit membaca

45

Bagikan:

 

Setiap kali kamu menyalakan mesin kendaraan, ada sesuatu yang tidak terlihat namun berdampak besar pada lingkungan, yaitu emisi gas buang. Di tengah meningkatnya jumlah kendaraan bermotor di Indonesia, isu ini semakin penting untuk dibahas.

Tidak hanya karena menyangkut kualitas udara, tapi juga masa depan bumi bagi seluruh makhluk hidup. Jika kamu tertarik ingin tahu lebih jauh tentang emisi gas kendaraan bermotor, simak penjelasan selengkapnya dalam artikel ini!

Apa Itu Emisi Gas Buang?


Secara ilmiah, emisi gas buang merupakan campuran gas hasil dari proses pembakaran bahan bakar fosil, seperti bensin atau solar di mesin kendaraan. Ketika bahan bakar terbakar, tidak semua energi berubah menjadi tenaga gerak.

Sebab, sebagian besarnya diubah menjadi panas dan sisa gas yang dikeluarkan melalui sistem knalpot. Adapun beberapa jenis gas yang termasuk ke dalam emisi gas buang kendaraan bermotor, antara lain:

  • Karbon Dioksida (CO₂): Gas rumah kaca utama yang memicu pemanasan global.
  • Karbon Monoksida (CO): Gas beracun yang dapat mengganggu pernapasan manusia.
  • Nitrogen Oksida (NOₓ): Penyebab kabut asap (smog) dan hujan asam.
  • Hidrokarbon (HC): Senyawa organik yang dapat bereaksi dengan NOₓ membentuk ozon troposfer.
  • Partikulat (PM2.5 dan PM10): Partikel halus yang bisa masuk ke paru-paru dan memicu penyakit.

Bayangkan saja, satu mobil bisa mengeluarkan lebih dari 4 ton CO₂ per tahun jika digunakan setiap hari. Jika dikalikan dengan jutaan kendaraan yang beroperasi di Indonesia, tentu efeknya terhadap lingkungan menjadi sangat besar.

Dampak Emisi Gas Buang terhadap Lingkungan dan Kesehatan


Dampak dari emisi gas buang kendaraan bermotor tidak bisa diremehkan. Pasalnya, ia berperan besar dalam memperburuk kualitas udara dan mempercepat perubahan iklim global. Berikut ini adalah beberapa dampak utamanya.

1. Pemanasan Global dan Perubahan Iklim


Karbon dioksida (CO₂) merupakan gas rumah kaca yang menyerap panas di atmosfer, sehingga menyebabkan suhu bumi meningkat. Efek jangka panjangnya adalah naiknya permukaan air laut dan cuaca ekstrem.

2. Polusi Udara di Perkotaan


NOₓ dan partikulat yang berasal dari kendaraan bermotor menjadi penyebab utama kabut asap (smog) di kota-kota besar. Inilah yang kemudian menyebabkan polusi udara menjadi semakin parah.

3. Dampak Kesehatan


Gas buang beracun seperti CO dan partikel halus dapat memicu terjadinya gangguan pernapasan, asma, dan bahkan penyakit jantung. Dalam hal ini, anak-anak dan lansia menjadi kelompok yang paling rentan terkena penyakit tersebut.

4. Kerusakan Ekosistem


Emisi NOₓ juga bisa memicu terjadinya hujan asam yang berakibat fatal bagi bumi. Hal ini karena emisi NOₓ dapat merusak tanah, tumbuhan, hingga kehidupan akuatik.

Ambang Batas dan Standar Emisi Gas Buang di Indonesia


Terkait dengan emisi gas buang yang dibolehkan untuk kendaraan, pemerintah telah menetapkannya dalam Peraturan Menteri Nomor 05 Tahun 2006 tentang Ambang Batas Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor Lama.

Dalam aturan tersebut, tertulis bahwa ambang batas CO untuk mobil mesin bensin produksi di atas 2007 adalah 1,5% Vol. Sementara ambang batas untuk HC adalah 200 ppm.

Kemudian untuk standar emisi gas buang di Indonesia sendiri selalu mengalami perubahan dan terus berusaha menuju titik terbaiknya. Standar emisi pada tahun 1991 tidak sama dengan tahun 2021 karena kondisi zaman yang sudah jauh berbeda.

Sekarang ini, Indonesia sudah menggunakan standar emisi Euro 4. Berikut adalah standar emisi yang berkembang dari dulu hingga sekarang.

1. Euro 0

  • Bensin: NOx 1000 mg/km
  • Diesel: NOx 1600 mg/km

2. Euro 1

  • Bensin: NOx 490 mg/km
  • Diesel: NOx 780 mg/km
  • Diesel: PM 140 mg/km

3. Euro 2

  • Bensin: NOx 250 mg/km
  • Diesel: NOx 730 mg/km
  • Diesel: PM 100 mg/km

4. Euro 3

  • Bensin: NOx 150 mg/km
  • Diesel: NOx 500 mg/km
  • Diesel: PM 50 mg/km

5. Euro 4

  • Bensin: NOx 80 mg/km
  • Diesel: NOx 250 mg/km
  • Diesel: PM 25 mg/km

6. Euro 5

  • Bensin: NOx 60 mg/km
  • Diesel: NOx 180 mg/km
  • Diesel: PM 5 mg/km

7. Euro 6

  • Bensin: NOx 60 mg/km
  • Diesel: NOx 80 mg/km
  • Diesel: PM 5 mg/km

Dari sini, bisa terlihat bahwa standar emisi gas gas buang yang berlaku semakin ketat. Hal ini terjadi karena jumlah kendaraan di dunia sangat banyak dan pertumbuhannya sangatlah pesat.

Apabila tidak dibatasi dan dibuat ketat, maka asap kendaraan yang ada di jalanan akan semakin banyak dan berdampak buruk bagi makhluk hidup.

Tips Menekan Emisi Gas Buang


Emisi gas buang pada mobil sebenarnya bisa ditekan dengan beberapa cara, seperti:

  • Memperhatikan saluran bahan bakar dan filter udara agar kebersihannya tetap terjaga. Pasalnya, saluran bahan bakar atau filter udara yang kotor dapat memengaruhi kadar hidrokarbon yang dihasilkan ketika proses pembakaran.
  • Mengecek kondisi sistem pendingin dan pelumas mesin kendaraan. Hal ini penting mengingat pelumas yang ikut terbakar dapat membesarkan kadar karbon monoksida yang dikeluarkan.
  • Mengecek kondisi koil dan busi secara berkala. Apabila sudah tidak berfungsi optimal, segera ganti dengan yang baru.
  • Mengecek kondisi catalytic converter pada knalpot agar proses pembuangan emisi gas buang menjadi udara bersih dapat lebih optimal.
  • Mengecek sensor oksigen untuk memastikan alat ini bekerja dengan baik.
  • Menggunakan bahan bakar yang sesuai dengan spesifikasi mesin mobil.
  • Melakukan servis berkala untuk mengetahui bagian mobil yang rusak dan perlu diganti.

Inovasi Teknologi untuk Mengurangi Emisi Gas Buang


Inovasi menjadi kunci utama dalam membantu mengurangi emisi gas buang. Berikut ini adalah beberapa teknologi yang digunakan untuk menekan emisi gas buang kendaraan bermotor.

  • Teknologi Hybrid (HEV dan PHEV): Sistem hybrid memungkinkan mesin bekerja lebih efisien karena sebagian tenaga digantikan motor listrik.
  • Mesin Rendah Emisi: Kini, semakin banyak produsen kendaraan bermotor yang terus berinovasi dalam menciptakan mesin pembakaran dengan rasio efisiensi tinggi dan emisi minimal.
  • Sistem Start-Stop Engine: Fitur ini otomatis mematikan mesin saat kendaraan berhenti, sehingga dapat membantu menghemat penggunaan bahan bakar dan menekan emisi.
  • Katalis Knalpot (Catalytic Converter): Teknologi ini dapat mengubah gas berbahaya menjadi gas yang lebih aman sebelum dilepaskan ke udara.

Minimalisir Dampak Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor dengan Teknologi Berkelanjutan


Emisi gas buang kendaraan bermotor merupakan salah satu tantangan terbesar dalam menjaga kelestarian lingkungan. Akan tetapi, langkah-langkah nyata seperti yang dilakukan Astra di bawah kepemimpinan Djony Bunarto Tjondro sebagai Presdir, seperti melakukan elektrifikasi kendaraan, efisiensi energi, hingga target Net Zero, telah menunjukkan bahwa teknologi berkelanjutan bukanlah hal yang mustahil.

Melalui komitmen bisnis berkelanjutan yang dilakukan Djony Bunarto Tjondro, ia telah menerima penghargaan Indonesia Green Leader for Green Orientation in Integrating Climate Crisis Awareness with Business Operational Activities, kategori "Manufacturing" pada tahun 2024. Penghargaan ini menunjukkan bahwa upaya pengurangan emisi bukan hanya menjadi bagian dari strategi bisnis, tetapi juga korporasi Astra.

Kamu juga bisa berkontribusi dengan hemat bahan bakar, merawat kendaraan, dan pertimbangkan beralih ke mobil listrik atau hybrid. Untuk tahu lebih banyak tentang komitmen Astra terhadap lingkungan, termasuk programnya untuk mengurangi emisi gas buang, kamu bisa membaca Astra Sustainability Report.

Artikel Lainnya :

Mengenal Safety Patrol: Wujud People First, Safety by All for All

Keberlanjutan

Mengenal Safety Patrol: Wujud People First, Safety by All for All

Nov 6, 2025 • 5 menit membaca

Mengenal Pentingnya Keragaman Gender di Lingkungan Kerja

Keberlanjutan

Mengenal Pentingnya Keragaman Gender di Lingkungan Kerja

Nov 6, 2025 • 4 menit membaca

Safety Talk: Budaya Aman dan Sehat Kerja Bersama Astra

Keberlanjutan

Safety Talk: Budaya Aman dan Sehat Kerja Bersama Astra

Nov 6, 2025 • 7 menit membaca