Astra
Emisi Gas Rumah Kaca: Upaya Astra Kurangi Dampaknyaornament catur dharma

Langkah nyata Astra menekan emisi gas rumah kaca wujudkan lingkungan sehat dan masa depan berkelanjutan.

Emisi Gas Rumah Kaca: Upaya Astra Kurangi Dampaknya

Keberlanjutan

7 menit membaca

50

Bagikan:

 

Kamu mungkin seri mendengar istilah emisi gas rumah kaca, khususnya saat sedang membicarakan isu perubahan iklim. Istilah ini memang menjadi salah satu penyebab utama pemanasan global yang berdampak besar bagi kehidupan manusia, lingkungan, hingga perekonomian dunia.

Bahkan di Indonesia, tantangan ini semakin nyata seiring dengan meningkatnya aktivitas industri, transportasi, dan konsumsi energi berbasis fosil. Jika kamu tertarik memahami konsep emisi gas rumah kaca secara menyeluruh, simak artikel ini sampai akhir, ya.

BACA JUGA: Apa Itu Gas Rumah Kaca? Kenali Dampaknya Sekarang

Pengertian Emisi Gas Rumah Kaca


Secara sederhana, emisi gas rumah kaca adalah pelepasan gas-gas tertentu ke atmosfer yang dapat menahan panas bumi, sehingga menyebabkan efek rumah kaca. Sebenarnya efek ini secara alami dapat membantu menjaga suhu bumi agar tetap stabil.

Akan tetapi, saat konsentrasinya meningkat terlalu tinggi akibat aktivitas manusia, panas yang terperangkap menjadi berlebihan, sehingga memicu pemanasan global. Adapun beberapa jenis gas rumah kaca yang paling berpengaruh, antara lain:

  • Karbon dioksida (CO₂): Terutama yang dihasilkan dari pembakaran bahan bakar fosil, seperti minyak, batu bara, dan gas.

  • Metana (CH₄): Berasal dari sektor pertanian, peternakan, pengelolaan limbah, serta produksi energi.

  • Dinitrogen oksida (N₂O): Banyak gas yang dilepaskan dari penggunaan pupuk dan proses industri.

  • Gas Fluorinated: Dihasilkan dari proses industri kimia, meski volumenya kecil, tetapi potensi pemanasannya sangat tinggi.

Di Indonesia, sektor energi, transportasi, dan industri adalah penyumbang terbesar emisi gas rumah kaca. Termasuk peningkatan jumlah kendaraan bermotor, ketergantungan pada batu bara untuk listrik, hingga kurangnya efisiensi energi menjadi tantangan tersendiri yang dihadapi banyak pihak.

Dampak Emisi Gas Rumah Kaca


Kamu perlu memahami bahwa dampak emisi gas rumah kaca bukan hanya soal cuaca yang semakin panas, karena ada rangkaian efek domino yang mengancam berbagai aspek kehidupan, seperti:

  • Perubahan Iklim Ekstrem: Suhu rata-rata bumi meningkat, sehingga memicu perubahan pola curah hujan, musim kemarau lebih panjang, dan potensi badai atau banjir yang lebih parah.

  • Kenaikan Permukaan Laut: Pemanasan global dapat menyebabkan mencairnya es di kutub dan gletser, sehingga volume air laut bertambah dan mengancam wilayah pesisir.

  • Kerusakan Ekosistem: Sekarang ini banyak spesies hewan dan tumbuhan yang kehilangan habitat alami. Bahkan terumbu karang memutih dan hutan tropis terancam kering.

  • Ancaman Kesehatan: Suhu panas ekstrem memicu peningkatan penyakit, seperti malaria, demam berdarah, dan penyakit pernapasan.

  • Kerugian Ekonomi: Sektor pertanian, perikanan, dan pariwisata sangat rentan terhadap perubahan iklim. Bencana alam jadi lebih sering terjadi, sehingga biaya penanggulangan cenderung meningkat.

Upaya Astra dalam Mengurangi Emisi Gas Rumah Kaca


Astra menempatkan isu ini sebagai prioritas strategis melalui Astra 2030 Sustainability Aspirations dan target Astra Net Zero Scope 1 & 2 by 2050. Astra berupaya mencapai target penurunan emisi melalui inisiatif secara berkelanjutan berdasarkan hierarki pengendalian emisi, seperti:

1. Melakukan Efisiensi Energi


Pada tahun 2024, Grup Astra telah berhasil menurunkan emisi gas rumah kaca Scope 1 dan 2 sebesar 17,41%. Pencapaian ini juga didukung oleh upaya penurunan emisi di sepanjang rantai nilai melalui efisiensi energi dan pemanfaatan energi terbarukan serta pembelian kredit karbon.

2. Pemanfaatan Gas Metana Melalui Instalasi Methane Capture


Astra melakukan berbagai inisiatif dalam upaya reduksi emisi gas rumah kaca pada tahun 2024, di antaranya:

  • Membangun biogas plant (methane capture) untuk mencegah gas metana yang dihasilkan Palm Oil Mill Effluent (POME) terlepas ke atmosfer.

  • Mengganti alat konvensional dengan menggunakan peralatan listrik, seperti hybrid towerlamp dan EV bus.

3. Pemanfaatan Energi Terbarukan


Inisiatif Astra dalam menurunkan emisi juga didasarkan pada hierarki pengendalian emisi. Salah satu langkah awal yang dilakukan adalah meningkatkan efisiensi energi dan bahan bakar yang digunakan pada kendaraan operasional maupun mesin stasioner. Kemudian inisiatif ini dilanjutkan dengan instalasi pembangkit energi terbarukan dan optimalisasi kapasitasnya.

4. Pembelian Renewable Energy Certificate (REC) dan Carbon Offset


Selain itu, beberapa perusahaan Grup Astra turut serta membeli Renewable Energy Certificate (REC) guna mendukung transisi energi di pembangkit listrik nasional. Sebagai langkah pelengkap dalam mencapai target penurunan emisi, Grup Astra juga membeli kredit karbon dari proyek-proyek berkualitas yang tersedia di Bursa Karbon Indonesia.

Jadi, angka kredit karbon dibeli dan di-retire melalui Sistem Registri Nasional (SRN) Kementerian Lingkungan Hidup/Badan Pengendalian Lingkungan Hidup RI diperhitungkan sebagai pengurangan terhadap total emisi Scope 1 dan 2.

Flagship Program Astra sebagai Strategi dan Cara Mengurangi Emisi Gas Rumah Kaca


Beberapa flagship program Astra yang bertujuan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca antara lain sebagai berikut.

1. Reduksi Emisi dengan Pembangunan Biogas Plant


Sebagai langkah nyata untuk menurunkan emisi gas rumah kaca, PT Astra Agro Lestari Tbk telah membangun dua unit biogas plant berbasis teknologi methane capture yang mulai beroperasi pada tahun 2024. Teknologi ini mencegah pelepasan gas metana dari Palm Oil Mill Effluent (POME) ke atmosfer dengan cara menutup kolam anaerobik pada instalasi pengolahan air limbah (IPAL).

Kemudian gas meta yang ditangkap akan dimanfaatkan sebagai bahan bakar alternatif untuk produksi crude palm oil (CPO). Sedangkan cairan POME yang sudah diproses digunakan sebagai pupuk organik.

Implementasi teknologi ini berkontribusi terhadap pengurangan emisi PT Astra Agro Lestari Tbk sebesar 42.694 ton tCO2 -eq. Secara bertahap, PT Astra Agro Lestari Tbk juga terus membangun biogas plant sebagai investasi yang mampu menciptakan solusi berkelanjutan yang ramah lingkungan sekaligus menjadi elemen kunci bagi pemenuhan target reduksi emisi sebesar 30% pada tahun 2030 dari baseline 2019.

2. Komitmen Science Based Targets initiative (SBTi)


PT Astra Graphia Tbk mengambil langkah strategis dengan berkomitmen menyelaraskan target pengurangan emisi dengan Science Based Targets initiative (SBTi) pada tahun 2024. Langkah ini menjadi bukti nyata kontribusi PT Astra Graphia Tbk dalam mendukung aksi iklim berbasis sains yang sejalan dengan upaya global untuk membatasi kenaikan suhu global tidak lebih dari 1,5 derajat Celcius dan mendukung transisi menuju ekonomi rendah karbon.

Kini, PT Astra Graphia Tbk juga tengah mempersiapkan validasi target yang direncanakan pada 2025. Validasi ini nantinya akan menjadi tonggak penting dalam memastikan target pengurangan emisi yang ditetapkan sesuai dengan standar yang diakui secara global.

Tidak hanya itu saja, langkah ini juga meningkatkan transparansi sekaligus memperkuat kredibilitas PT Astra Graphia Tbk di mata pemangku kepentingan.

3. Efisiensi Energi pada Peralatan oleh PT Pamapersada Nusantara


PT Pamapersada Nusantara melakukan efisiensi energi pada peralatan operasional sebagai wujud komitmen perusahaan dalam mengurangi emisi gas rumah kaca dari aktivitas usahanya. Program ini mencakup tiga langkah strategis utama, yaitu:

  • Transisi penggunaan bahan bakar dari B30 ke B35 untuk meningkatkan efisiensi energi.

  • Mengganti peralatan produksi dan pendukung dengan perakatan berbasis listrik, seperti hybrid towerlamp dan bus listrik.

  • Implementasi rekayasa teknologi dan pemeliharaan rutin untuk memastikan kinerja optimal alat produksi, alat angkut, dan alat dukung.

Hingga tahun 2024, implementasi program ini telah berkontribusi pada pengurangan emisi PT Pamapersada Nusantara sebesar 95.185 ton CO2 -eq.

Flagship Program sebagai Wujud Nyata Kontribusi Astra untuk Mengurangi Dampak Emisi Gas Rumah Kaca


Emisi gas rumah kaca adalah salah satu tantangan terbesar di abad ini. Dampaknya tidak hanya ada pada lingkungan, tapi juga pada kesehatan, ekonomi, dan keberlangsungan hidup manusia. Oleh karena itu, mengurangi emisi gas rumah kaca membutuhkan kerja sama semua pihak, mulai dari pemerintah, perusahaan, hingga individu.

Astra telah menunjukkan bahwa komitmen serius, target yang terukur, dan aksi nyata bisa menghasilkan perubahan yang signifikan. Dengan penurunan emisi sebesar 17,41% pada tahun 2024 dan investasi besar di energi terbarukan, Astra memberikan teladan bagaimana perusahaan di Indonesia bisa menjadi bagian dari solusi.

Kalau kamu ingin tahu lebih banyak tentang langkah-langkah Astra menuju masa depan rendah karbon, kunjungi laman Laporan Berkelanjutan Astra dan temukan bagaimana kamu juga bisa ikut berkontribusi dalam perjalanan menuju Net Zero 2050.

Artikel Lainnya :

Mengenal Cara Menghemat Energi di Sektor Industri Modern

Keberlanjutan

Mengenal Cara Menghemat Energi di Sektor Industri Modern

Sep 11, 2025 • 6 menit membaca

Edukasi Berkendara Jadi Prioritas, Jagoan Safety Riding Honda Diuji Keahliannya

Bisnis & Aksi Perusahaan

Edukasi Berkendara Jadi Prioritas, Jagoan Safety Riding Honda Diuji Keahliannya

Sep 2, 2025 • 3 menit membaca

Jejak Karbon: Alasan Setiap Aktivitas Berarti bagi Lingkungan

Keberlanjutan

Jejak Karbon: Alasan Setiap Aktivitas Berarti bagi Lingkungan

Sep 1, 2025 • 6 menit membaca