Apa Itu Jejak Karbon?
Jejak karbon adalah jumlah total emisi gas rumah kaca, khususnya karbon dioksida (CO₂), yang dihasilkan oleh aktivitas manusia maupun produk dalam periode tertentu. Adapun emisi ini dapat berasal dari berbagai sumber, di antaranya kendaraan bermotor, proses industri oleh pabrik-pabrik, penggunaan energi listrik, hingga kegiatan pertanian.
Gas rumah kaca yang dihasilkan dari aktivitas tersebut akan terperangkap di atmosfer, sehingga dapat mengakibatkan efek rumah kaca yang memicu peningkatan suhu di Bumi. Hal inilah yang pada akhirnya menyebabkan berbagai dampak perubahan iklim, termasuk juga gelombang panas, banjir, hingga kenaikan permukaan air laut.
Umumnya, jejak karbon diukur dengan satuan ton CO₂ ekuivalen (CO₂e). Dari perhitungan tersebut, semakin tinggi angka jejak karbon kamu, maka artinya semakin besar juga kontribusimu terhadap pemanasan global.
Penyebab Jejak Karbon
Mengenali penyebab munculnya penumpukan emisi gas rumah kaca di atmosfer menjadi langkah awal yang penting kamu ketahui sebelum masuk ke cara mengatasinya. Berikut ini adalah beberapa sumber penyebab utama jejak karbon.
1. Transportasi Berbasis Bahan Bakar Fosil
Penggunaan kendaraan pribadi yang menggunakan bahan bakar fosil, seperti mobil dan motor, adalah salah satu penyumbang terbesar emisi karbon di atmosfer. Begitu juga dengan pesawat terbang yang ternyata memiliki jejak karbon sangat tinggi, khususnya pada penerbangan jarak jauh.
2. Konsumsi Energi Listrik
Penyebab selanjutnya adalah konsumsi energi listrik sehari-hari. Listrik yang kamu gunakan, baik di rumah maupun kantor, umumnya berasal dari pembangkit listrik berbasis batubara dan gas alam. Jadi, semakin banyak konsumsi listrikmu, semakin besar juga jejak karbon yang akan dihasilkan.
3. Kegiatan Industri dan Produksi di Pabrik
Pabrik-pabrik dan berbagai fasilitas industri ternyata juga menghasilkan emisi yang berasal dari pembakaran bahan bakar dan proses kimia. Bukan hanya itu saja, rantai pasok dan logistik dari barang yang kamu konsumsi juga turut serta menyumbang jejak karbon secara tidak langsung.
4. Pola Konsumsi Sehari-hari
Gaya hidup yang konsumtif tanpa disadari juga turut serta menyumbang emisi karbon ke atmosfer. Contohnya membeli produk fast fashion, membuang makanan berlebihan, serta makanan instan dalam kemasan plastik. Semua itu bisa memberi kontribusi besar terhadap emisi karbon.
5. Deforestasi dan Perubahan Lahan
Penebangan hutan untuk kebutuhan pertanian, pemukiman, dan juga industri mengakibatkan hilangnya ribuan pohon yang seharusnya mampu menyerap karbon dioksida. Hal inilah yang pada akhirnya membuat karbon tetap berada di atmosfer karena tidak ada pohon yang menyerapnya.
6. Revolusi Industri
Sejak era industrialisasi muncul, penggunaan bahan bakar dalam jumlah besar pun jadi tak terelakkan. Bahkan emisi karbon dioksida dari bensin dan solar saja diperkirakan mencapai 2,4 kg CO₂ per liter.
Kemudian pada waktu yang sama, hutan yang mulanya berfungsi menyerap karbon, kini malah ditebang secara besar-besaran dan beralihfungsi menjadi lahan pertanian serta bahan baku produksi. Jumlah pohon yang tidak cukup untuk menyerap CO₂ inilah yang membuat jejak karbon jadi semakin parah.
Dampak Jejak Karbon bagi Kehidupan Makhluk Hidup
Tingginya jejak karbon secara global yang terjadi sekarang ini memberi dampak yang sangat serius terhadap keberlanjutan lingkungan dan kesehatan manusia. Beberapa dampak yang ditimbulkan dari fenomena ini, antara lain:
-
Perubahan Iklim Ekstrem: Cuaca tidak menentu, musim kemarau panjang, dan curah hujan yang ekstrem, sehingga memicu terjadinya berbagai bencana alam, seperti banjir dan kekeringan panjang.
-
Penurunan Kualitas Udara: Polusi yang berasal dari emisi kendaraan dan industri dapat memperburuk kualitas udara di Bumi. Tentunya hal ini akan berdampak panjang bagi makhluk hidup, terutama manusia yang berisiko mengalami penyakit pernapasan.
-
Gangguan Kesehatan: Suhu di Bumi yang terus mengalami peningkatan dapat memicu munculnya berbagai penyakit, seperti heatstroke, alergi, dan penyebaran penyakit tropis ke wilayah yang sebelumnya tidak terdampak.
-
Ancaman terhadap Keanekaragaman Hayati: Banyak spesies yang kini terancam kehilangan habitatnya karena perubahan iklim dan deforestasi. Apabila hal ini terus berlanjut tanpa ada tindakan serius, maka akan banyak flora dan fauna yang mengalami kepunahan masal.
Cara Mengurangi Jejak Karbon
Setelah tahu dampaknya, kamu tentu ingin tahu cara mengurangi jejak karbon untuk bantu meminimalisir dampak yang terjadi. Berikut ini adalah beberapa langkah mudah yang bisa kamu lakukan untuk bantu mengurangi jejak karbon.
1. Menggunakan Transportasi Ramah Lingkungan
Cara pertama yang bisa kamu lakukan untuk mengatasi fenomena ini adalah dengan beralih ke kendaraan listrik atau menggunakan transportasi umum untuk mobilitas sehari-hari. Selain itu, bersepeda atau jalan kaki juga dapat membantu mengurangi emisi secara signifikan.
2. Menghemat Listrik
Apabila sudah tidak digunakan atau akan keluar rumah, pastikan untuk mematikan lampu dan peralatan elektronik. Kemudian sangat disarankan untuk menggunakan peralatan elektronik yang hemat energi. Misalnya, menggunakan lampu LED untuk semua ruangan di rumah dan pendingin ruangan yang efisien.
3. Mengurangi Konsumsi Produk Sekali Pakai
Selanjutnya, hindari penggunaan plastik sekali pakai yang berisiko menjadi timbunan sampah dan menyumbang gas emisi ke atmosfer. Sebaliknya, kamu bisa gunakan botol minum dan kantong belanja yang bisa dipakai ulang untuk mengurangi sampah.
4. Memilih Produk Lokal dan Berkelanjutan
Umumnya, produk lokal memiliki rantai pasok yang lebih pendek. Dengan begitu, jejak karbon yang dihasilkan pun akan lebih rendah. Tidak hanya itu saja, produk berlabel ramah lingkungan atau organik juga bisa menjadi pilihan alternatif terbaik.
5. Melakukan Gerakan Tanam Pohon
Menanam pohon di halaman rumah hingga mendukung kegiatan reboisasi yang dilakukan komunitas atau organisasi tertentu juga bisa membantu menyerap karbon di udara. Kamu bisa melakukan hal ini dari ruang lingkup paling kecil terlebih dahulu sebagai langkah awal.
6. Mengurangi Makanan yang Berlebihan
Tanpa disadari, produksi makanan, khususnya daging sapi, ternyata menghasilkan emisi karbon yang besar. Oleh karena itu, kamu dapat mencoba mengurangi konsumsi daging. Selain itu, hindari makan berlebihan agar tidak membuang-buang makanan yang dapat menghasilkan emisi.
Kini Saatnya Kamu Ambil Peran dan Berkontribusi Meminimalisir Dampak Jejak Karbon di Bumi
Jejak karbon adalah cerminan dari dampak lingkungan yang dihasilkan dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, dengan mengenali penyebab jejak karbon, kamu bisa mulai melakukan perubahan kecil secara konsisten.
Mulai dari menghemat listrik, menggunakan kendaraan ramah lingkungan, hingga menggunakan produk lokal. Dengan begitu, kamu turut serta mengambil peran untuk bantu meminimalisir dampak jejak karbon di Bumi.
Astra sebagai perusahaan berkelanjutan juga turut serta melakukan kontribusi nyata dalam pengurangan emisi karbon melalui program unggulan mereka. Kamu bisa dapatkan informasinya melalui
Laporan Berkelanjutan Astra untuk lihat lebih jauh bagaimana inisiatif Astra mampu mengambil peran dalam mengurangi jejak karbon.