Pelajari apa itu carbon offset dan bagaimana cara kerjanya dalam mengurangi emisi karbon demi lingkungan yang lebih sehat dan berkelanjutan.
Keberlanjutan
4 menit membaca
236
Bagikan:
Sekarang ini berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah, individu, dan pelaku industri dalam menghadapi tantangan perubahan iklim global. Salah satu strategi yang dilakukan adalah carbon offset. Namun, sebenarnya apa itu carbon offset?
Mengapa saat ini semakin banyak perusahaan yang mempertimbangkannya sebagai bagian dari strategi keberlanjutan mereka? Apabila Anda tertarik ingin tahu lebih banyak tentang istilah carbon offset, simak artikel ini sampai akhir.
Baca juga: Kurangi Emisi Gas Rumah Kaca, Astra UD Trucks Laksanakan Program Carbon Offset
Carbon offset adalah upaya untuk mengimbangi emisi gas rumah kaca yang dihasilkan dari aktivitas manusia atau bisnis dengan mendanai berbagai proyek yang bisa menyerap maupun mengurangi emisi tersebut. Adapun proyek ini bisa berupa penanaman pohon, pengelolaan limbah, hingga peningkatan efisiensi energi.
Artinya, saat perusahaan tidak bisa sepenuhnya menghindari emisi karbon, maka bisa "mengimbangi" dampaknya dengan mendukung kegiatan yang memberi kontribusi positif terhadap lingkungan. Tujuannya untuk mencapai carbon neutrality atau emisi bersih nol.
Dalam konteks berkelanjutan, carbon offset memang mempunyai peranan strategis. Berikut ini adalah alasan mengapa konsep carbon offset menjadi perhatian penting bagi pelaku usaha.
Aktivitas industri, transportasi, dan energi terbukti menghasilkan jejak karbon yang signifikan. Melalui carbon offset, maka perusahaan bisa terlihat secara aktif untuk berkontribusi dalam pengurangan total emisi global.
Dalam beberapa tahun terakhir, banyak investor dan konsumen yang kini lebih memilih perusahaan yang menjalankan praktik Environmental, Social, and Governance (ESG). Adapun carbon offset sendiri merupakan salah satu bentuk nyata dari komitmen lingkungan yang mudah diukur dan dilaporkan.
Di era digital dan transparansi seperti sekarang ini, reputasi keberlanjutan telah menjadi nilai tambah. Bahkan perusahaan yang terlibat dalam program offset dinilai lebih bertanggung jawab terhadap masa depan planet.
Beberapa negara saat ini sudah menerapkan pajak karbon dan sistem perdagangan emisi. Maka dari itu, dengan memahami apa itu carbon offset, perusahaan akan lebih siap dalam menavigasi kebijakan lingkungan di masa depan.
Berikut ini adalah beberapa jenis proyek carbon offset yang paling umum dan sudah disertifikasi secara global.
Agar Anda memahami lebih jauh tentang apa itu carbon offset, tentu sangat penting mengetahui bagaimana skema ini bekerja. Secara umum, proses carbon offset melibatkan beberapa tahap, yakni:
1. Perhitungan Emisi: Anda perlu menghitung total emisi yang dihasilkan dari aktivitas tertentu, seperti produksi, transportasi, hingga konsumsi energi.
2. Pembelian Kredit Karbon: Satu kredit karbon biasanya mewakili pengurangan sekitar satu ton CO2. Adapun perusahaan bisa membeli kredit ini dari penyedia atau proyek yang terverifikasi.
3. Verifikasi oleh Pihak Ketiga: Agar proyek bisa diandalkan, maka proyek ini harus diverifikasi oleh lembaga independen, seperti Clean Development Mechanism (CDM) dan Gold Standard.
4. Pelaporan Transparan: Perusahaan juga perlu mencatat tindakan offset dalam laporan keberlanjutannya sebagai bagian dari strategi ESG.
Pemerintah Indonesia sudah menunjukkan komitmennya terhadap pengurangan emisi. Salah satunya melalui Peraturan Presiden Nomor 98 Tahun 2021 tentang Nilai Ekonomi Karbon (NEK).
Dalam regulasi ini, dijelaskan juga mengenai skema perdagangan karbon yang memungkinkan entitas bisnis untuk membeli atau menjual kredit karbon. Dengan adanya kebijakan ini, bisa dilihat bahwa pemerintah telah membuka peluang bagi sektor swasta untuk turut serta dalam upaya mitigasi perubahan iklim secara terstruktur dan transparan.
Baca juga: Multiple Pathways Toyota Asia Menuju Netralitas Karbon
Setelah paham dengan konsep apa itu carbon offset, kini saatnya melihat bagaimana konsep ini diterapkan dalam skala nyata oleh perusahaan besar, seperti Astra. Sebagai perusahaan besar, Astra turut bertanggung jawab dan berpeluang besar menjadi pelopor dalam transisi menuju masa depan rendah karbon.
Komitmen Astra terhadap keberlanjutan bisa terlihat dalam berbagai inisiatif lingkungan, seperti pengembangan kendaraan ramah lingkungan dan pemberdayaan masyarakat di wilayah operasionalnya. Melalui pendekatan carbon offset yang terukur dan tersertifikasi, Astra memperkuat upaya pengurangan jejak karbon serta memberi dampak signifikan bagi lingkungan dan sosial.
Dengan menjadikan carbon offset sebagai salah satu pilar strategi lingkungan, Astra membuktikan bahwa pertumbuhan bisnsi dan kepedulian terhadap bumi bisa berjalan beriringan. Tentunya demi Indonesia yang lebih bersih dan masa depan yang lebih baik.
Keberlanjutan
Sep 11, 2025 • 6 menit membaca
Bisnis & Aksi Perusahaan
Sep 2, 2025 • 3 menit membaca
Keberlanjutan
Sep 1, 2025 • 6 menit membaca