Di era industri modern, cara menghemat energi bukan lagi sekadar pilihan, tetapi sebagai kebutuhan strategi. Bagi perusahaan, terutama di sektor industri, konsumsi energi yang tinggi akan berdampak langsung pada biaya operasional dan jejak karbon.
Sedangkan bagi masyarakat luas, efisiensi energi artinya menjaga keberlanjutan lingkungan dan kualitas hidup di masa depan. Lantas, bagaimana penerapan penghematan energi di sektor industri?
BACA JUGA: Efisiensi Energi di Industri: Lebih Hemat, Lebih Hijau
Mengapa Penghematan Energi di Sektor Industri Krusial?
Kamu mungkin bertanya, kenapa topik efisiensi energi selalu jadi sorotan? Jawabannya sederhana, yakni karena sektor industri adalah salah satu penyumbang konsumsi energi terbesar di dunia, termasuk Indonesia.
Oleh karena itu, berikut ini adalah beberapa alasan mengapa penghematan energi di sektor industri sangat krusial.
1. Biaya Operasional Tinggi
Energi adalah komponen penting dalam operasional pabrik dan manufaktur. Maka dari itu, semakin boros penggunaan energi, akan semakin besar pula biaya produksinya. Dengan cara menghemat energi, maka perusahaan bisa memangkas biaya sekaligus meningkatkan profitabilitas.
2. Ketahanan Bisnis Jangka Panjang
Efisiensi energi juga dapat membantu industri agar lebih tahan terhadap fluktuasi harga energi global. Contohnya, seperti saat harga minyak naik, perusahaan dengan sistem energi efisien cenderung akan lebih stabil dibandingkan dengan yang boros energi.
3. Dampak Lingkungan
Konsumsi energi yang besar di sektor industri umumnya menghasilkan emisi gas rumah kaca. Itulah mengapa, penghematan energi di sektor industri juga berhubungan erat dengan komitmen global dalam menekan laju perubahan iklim.
4. Kesesuaian Regulasi dan SDGs
Pemerintah Indonesia dan dunia internasional telah mendorong target Net Zero Emission. Jadi, perusahaan yang lebih dulu menerapkan efisiensi energi cenderung lebih mudah memenuhi regulasi dan meningkatkan reputasi keberlanjutannya.
Cara Menghemat Energi di Sektor Industri
Lantas, bagaimana cara menghemat energi di sektor industri? Ada beberapa langkah praktis yang bisa diterapkan, antara lain:
1. Optimalisasi Mesin dan Teknologi Hemat Energi
Umumnya, mesin industri yang digunakan di pabrik menyerap energi dalam jumlah besar. Maka dari itu, dengan mengganti atau memodifikasi mesin menjadi lebih efisien, konsumsi energi bisa ditekan. Misalnya, penggunaan motor listrik berdaya efisiensi tinggi atau sistem pendingin yang menggunakan teknologi inverter.
2. Pemanfaatan Energi Terbarukan
Penggunaan energi bersih, seperti biomassa, biodiesel, hingga panas bumi, bisa menjadi strategi penting dalam penghematan energi di sektor industri. Tak hanya menekankan biaya energi dalam jangka panjang, langkah ini juga membantu mengurangi ketergantungan pada energi fosil.
3. Digitalisasi Monitoring Energi
Teknologi digital memungkinkan perusahaan memantau penggunaan energi secara real-time. Dengan data yang akurat, maka perusahaan akan tahu di bagian mana energi terbuang, lalu memperbaikinya. Hal ini menjadi salah satu cara menghemat energi yang kini semakin populer karena hasilnya terbukti signifikan.
4. Green Building dan Efisiensi Operasional
Tidak hanya di lini produksi, kantor dan berbagai fasilitas pendukung lainnya juga perlu dikelola dengan prinsip hemat energi. Contohnya, dengan memanfaatkan pencahayaan alami, memasang sensor lampu otomatis, dan menggunakan pendingin ruangan hemat energi.
5. Pengelolaan Limbah Energi dan Daur Ulang
Cara menghemat energi lainnya yang tidak kalah penting adalah pengelolaan limbah energi dan daur ulang. Seperti yang diketahui bahwa penggunaan energi selalu menghasilkan limbah, baik berupa polusi udara, air, maupun limbah padat.
Maka dari itu, pengelolaan limbah yang baik sangat dibutuhkan untuk meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan. Selain itu, daur ulang material, seperti logam, baterai, atau komponen elektronik lain juga semakin menjadi perhatian utama di industri energi. Langkah ini perlu dilakukan untuk mengurangi dampak perubahan iklim dan menciptakan lingkungan yang lebih sehat di masa depan.
6. Melakukan Audit Penggunaan Energi
Selanjutnya, perusahaan juga perlu melakukan audit, baik secara internal ataupun mengundang jasa ahli energi untuk melakukannya. Tujuannya adalah untuk mendapatkan data tentang besarnya energi yang digunakan perusahaan dalam periode tertentu, kapan penggunaan energi paling sedikit dan paling banyak, serta berbagai hal lainnya.
Selain itu, audit energi juga bisa dilakukan untuk mendata jenis mesin produksi, tahun pembuatan, hingga lamanya digunakan. Hal ini penting karena teknologi mesin yang digunakan pada industri juga memengaruhi besarnya energi yang digunakan.
7. Menjadwalkan Pemadaman Mesin atau Alat
Nantinya, data yang digunakan dari proses audit juga bisa dimanfaatkan untuk mengatur jadwal operasi. Misalnya, mesin-mesin atau kegiatan lain yang menggunakan energi besar bisa dijadwalkan untuk dioperasikan di luar jam sibuk.
Dengan begitu, kegiatan operasional bisa tetap berjalan sesuai alur menggunakan distribusi sumber energi yang lebih efisien. Cara ini juga dapat membantu mengurangi kelebihan beban pada pembangkit listrik karena semua mesin dan operasi dilakukan bersamaan.
8. Memasang Perlengkapan yang Bisa Hemat Energi
Cara menghemat energi yang terakhir adalah memasang perlengkapan hemat energi. Contohnya, seperti mengganti lampu bohlam dengan lampu LED yang lebih hemat energi dan awet.
Selain itu, bisa juga memasang insulator pada atap dan dinding pabrik agar suhu ruangan bisa lebih stabil, sehingga sistem pendingin udara tidak menggunakan banyak energi.
Manfaat Penghematan Energi untuk Bisnis dan Lingkungan
Kalau dilihat lebih dalam, ada banyak manfaat yang bisa dirasakan dari penerapan cara menghemat energi, seperti:
-
Hemat Biaya Operasional: Pengeluaran untuk listrik dan bahan bakar bisa ditekan, sehingga perusahaan punya ruang lebih untuk investasi di bidang lain.
-
Mengurangi Emisi Karbon: Setiap pengurangan penggunaan energi fosil artinya telah berkontribusi nyata terhadap bumi yang lebih bersih.
-
Daya Saing Lebih Tinggi: Perusahaan yang efisien dalam energi biasanya lebih kompetitif, terutama saat konsumen semakin peduli pada produk ramah lingkungan.
-
Kontribusi ke Target Net Zero: Dengan langkah konkret, industri bisa mendukung pemerintah Indonesia mencapai target Net Zero Emission 2060 atau bahkan lebih cepat.
Bijak Menggunakan Energi dalam Operasional Industri untuk Jaga Bumi dan Lingkungan
Secara sederhana, cara menghemat energi di sektor industri bukan hanya soal teknis, tapi juga strategi bisnis dan tanggung jawab sosial. Dengan langkah yang tepat, maka operasional industri bisa lebih hemat, efisien, dan ramah lingkungan.
Astra sudah membuktikan hal ini melalui berbagai program keberlanjutan yang nyata. Kamu bisa mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai program dan inisiasi keberlanjutan Astra melalui
Laporan Sustainability.
Kini, giliran kamu untuk mulai menerapkan prinsip yang sama. Sebab, setiap langkah kecil menuju efisiensi energi adalah kontribusi besar untuk masa depan bumi.