
Ikhtisar
Laba bersih per saham naik 84% (tanpa memperhitungkan keuntungan penjualan saham Bank Permata)
Bisnis Otomotif membaik secara signifikan, dengan penjualan mobil naik 79% dan penjualan sepeda motor naik 26%
Grup Astra diuntungkan dari peningkatan harga komoditas
Posisi neraca keuangan dan pendanaan yang kuat
“Kinerja Grup secara keseluruhan membaik dalam sembilan bulan pertama tahun 2021, didukung oleh volume penjualan otomotif yang kuat dan harga komoditas yang lebih tinggi. Walaupun terdapat beberapa ketidakpastian dengan situasi makroekonomi saat ini akibat dampak pandemi, kinerja Grup yang baik memberi kami optimisme terhadap sisa periode sampai dengan akhir tahun ini. Selain itu, posisi neraca keuangan Grup tetap sehat dan solid."
Djony Bunarto Tjondro
Presiden Direktur
Kinerja Keuangan grup Astra (“Grup”)
|
|
Untuk periode yang berakhir 30 September |
||
|
2021 Rp miliar |
2020 Rp miliar |
Perubahan % |
|
|
Pendapatan bersih |
167.402 |
130.349 |
28 |
|
Laba bersih (tanpa memperhitungkan keuntungan penjualan saham Bank Permata) |
14.977 |
8.158 |
84 |
|
Laba bersih |
14.977 |
14.039 |
7 |
|
|
Rp |
Rp |
|
|
Laba bersih per saham (tanpa memperhitungkan keuntungan penjualan saham Bank Permata) |
370 |
202 |
84 |
|
Laba bersih per saham |
370 |
347 |
7 |
|
|
30 September 2021 Rp miliar |
31 Desember 2020 Rp miliar |
Perubahan % |
|
Ekuitas yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk |
166.540 |
155.662 |
7 |
|
|
Rp |
Rp |
|
|
Nilai aset bersih per saham |
4.114 |
3.845 |
7 |
Kinerja keuangan selama sembilan bulan pertama yang berakhir pada 30 September 2021 dan 2020 serta posisi keuangan per 30 September 2021 disusun berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia dan tidak diaudit. Posisi keuangan per 31 Desember 2020 disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia dan telah diaudit sesuai dengan standar audit yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia.
Laporan Presiden Direktur
Kinerja
Pendapatan bersih konsolidasian Grup pada sembilan bulan pertama tahun 2021 adalah sebesar Rp167,4 triliun, naik 28% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Laba bersih Grup mencapai Rp15,0 triliun, 7% lebih tinggi dibandingkan dengan sembilan bulan pertama tahun 2020 ketika Grup memperoleh keuntungan dari penjualan saham Bank Permata. Tanpa memperhitungkan keuntungan penjualan saham Bank Permata tersebut, laba bersih Grup meningkat 84%, dengan kinerja semua divisi bisnis yang lebih baik.
Nilai aset bersih per saham pada 30 September 2021 sebesar Rp4.114, meningkat 7% dibandingkan pada 31 Desember 2020.
Kas bersih, tidak termasuk anak perusahaan divisi jasa keuangan Grup, mencapai Rp25,5 triliun pada 30 September 2021, dibandingkan Rp7,3 triliun pada akhir tahun 2020, yang disebabkan oleh kinerja penjualan yang membaik, serta realisasi belanja modal dan modal kerja yang relatif rendah. Namun, jika volume penjualan terus membaik hingga akhir tahun, belanja modal dan modal kerja dapat mengalami peningkatan. Utang bersih anak perusahaan divisi jasa keuangan Grup sedikit meningkat dari Rp39,2 triliun pada akhir tahun 2020 menjadi Rp39,3 triliun pada 30 September 2021.
Kegiatan Bisnis
Laba bersih Grup meningkat pada sembilan bulan pertama tahun 2021 dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Laba bersih dari tiap-tiap divisi adalah sebagai berikut:
|
|
Laba Bersih yang Diatribusikan Kepada PT Astra International Tbk |
||
|
Untuk periode yang berakhir 30 September |
|||
|
2021 Rp miliar |
2020 Rp miliar |
Perubahan % |
|
|
Otomotif |
5.515 |
1.796 |
207 |
|
Jasa Keuangan |
3.384 |
2.759 |
23 |
|
Alat Berat, Pertambangan, Konstruksi dan Energi |
4.650 |
3.086 |
51 |
|
Agribisnis |
1.171 |
464 |
152 |
|
Infrastruktur dan Logistik |
98 |
(59) |
N/A |
|
Teknologi Informasi |
28 |
26 |
8 |
|
Properti |
131 |
86 |
52 |
|
Laba bersih konsolidasian (tanpa memperhitungkan keuntungan penjualan saham Bank Permata) |
14.977 |
8.158 |
84 |
|
Keuntungan penjualan saham Bank Permata |
- |
5.881 |
N/A |
|
Laba bersih konsolidasian |
14.977 |
14.039 |
7 |
Otomotif
Laba bersih dari divisi otomotif Grup naik 207% menjadi Rp5,5 triliun, terutama karena dampak buruk dari pandemi yang signifikan terhadap kinerja divisi ini pada kuartal kedua tahun lalu dan langkah-langkah penanggulangannya, serta peningkatan volume penjualan di sembilan bulan pertama tahun ini, terutama pada segmen roda empat yang diuntungkan oleh insentif sementara pajak penjualan barang mewah. Berikut adalah ikhtisarnya:
Penjualan mobil nasional naik 69% menjadi 628.000 unit pada sembilan bulan pertama tahun 2021 (sumber: Gaikindo). Penjualan mobil Astra pada periode tersebut naik 79% menjadi 344.000 unit, dengan pangsa pasar meningkat dari 52% menjadi 55%. 10 model baru dan 16 model revamped telah diluncurkan pada sembilan bulan pertama tahun 2021.
Penjualan sepeda motor secara nasional naik 31% menjadi 3,8 juta unit pada sembilan bulan pertama tahun 2021 (sumber: Kementerian Perindustrian Republik Indonesia). Penjualan sepeda motor Honda Astra naik 26% menjadi 2,9 juta unit. Empat model baru dan 14 model revamped telah diluncurkan pada sembilan bulan pertama tahun 2021.
Bisnis komponen otomotif Grup dengan kepemilikan 80%, PT Astra Otoparts Tbk (AOP), mencatatkan laba bersih sebesar Rp446 miliar dibandingkan rugi bersih sebesar Rp243 miliar pada sembilan bulan pertama tahun lalu, terutama disebabkan oleh peningkatan pendapatan dari segmen pabrikan (original equipment manufacturer), pasar suku cadang pengganti (replacement market) dan ekspor.
Jasa Keuangan
Laba bersih divisi jasa keuangan Grup meningkat 23% menjadi Rp3,4 triliun selama sembilan bulan pertama 2021, disebabkan oleh peningkatan kontribusi dari bisnis pembiayaan konsumen dan asuransi umum. Berikut adalah ikhtisarnya:
Bisnis pembiayaan konsumen Grup mengalami peningkatan nilai pembiayaan sebesar 20% menjadi Rp60,7 triliun. Kontribusi laba bersih dari perusahaan Grup yang fokus pada pembiayaan mobil meningkat sebesar 41% menjadi Rp940 miliar, sementara kontribusi laba bersih dari PT Federal International Finance (FIF) yang fokus pada pembiayaan sepeda motor juga meningkat sebesar 38% menjadi Rp1,6 triliun. Kedua peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh provisi kerugian pinjaman yang lebih rendah.
Total pembiayaan yang disalurkan oleh perusahaan Grup yang fokus pada pembiayaan alat berat naik 68% menjadi Rp4,5 triliun. Kontribusi laba bersih dari segmen ini meningkat 32% menjadi Rp49 miliar.
PT Asuransi Astra Buana (Asuransi Astra), perusahaan asuransi umum Grup, mencatat peningkatan laba bersih sebesar 9% menjadi Rp853 miliar, terutama disebabkan hasil investasi yang lebih tinggi. Perusahaan asuransi jiwa Grup, PT Asuransi Jiwa Astra (Astra Life), mencatatkan peningkatan premi bruto (gross written premium) sebesar 58% menjadi Rp4,0 triliun.
Alat Berat, Pertambangan, Konstruksi dan Energi
Laba bersih dari divisi alat berat Grup, pertambangan, konstruksi dan energi naik 51% menjadi Rp4,7 triliun, terutama disebabkan oleh peningkatan penjualan alat berat Komatsu dan menguatnya harga batu bara. Berikut adalah ikhtisarnya:
PT United Tractors Tbk (UT), yang 59,5% sahamnya dimiliki Perseroan, melaporkan peningkatan laba bersih sebesar 46% menjadi Rp7,8 triliun.
Penjualan alat berat Komatsu meningkat 84% menjadi 2.194 unit, sementara pendapatan dari suku cadang dan jasa pemeliharaan juga meningkat.
Kontraktor servis penambangan PT Pamapersada Nusantara (PAMA) mencatatkan volume pengupasan lapisan tanah (overburden removal) yang sedikit lebih rendah sebesar 630 juta bank cubic metres, sementara produksi batu bara naik sebesar 2% menjadi 87 juta ton.
Anak perusahaan UT di bidang pertambangan melaporkan peningkatan penjualan batu bara sebesar 8% menjadi 7,7 juta ton, termasuk penjualan 1,9 juta ton metallurgical coal.
PT Agincourt Resources, anak perusahaan yang 95% sahamnya dimiliki UT, melaporkan sedikit kenaikan penjualan emas sebesar 258.000 ons.
PT Acset Indonusa Tbk (Acset), anak perusahaan yang 82,2% sahamnya dimiliki UT, melaporkan rugi bersih sebesar Rp386 miliar, terutama karena perlambatan penyelesaian beberapa proyek yang sedang berjalan dan berkurangnya proyek pekerjaan konstruksi selama masa pandemi.
Pada bulan Agustus 2021, Acset memperoleh dana sebesar Rp1,5 triliun dari penerbitan saham baru untuk mengurangi pinjaman dan memperkuat struktur permodalannya. Sesudah dilakukannya penerbitan saham baru, kepemilikan UT di Acset meningkat dari 64,8% menjadi 82,2%.
Agribisnis
Laba bersih dari divisi agribisnis Grup meningkat 152% menjadi Rp1,2 triliun, terutama disebabkan oleh peningkatan harga minyak kelapa sawit. Berikut adalah ikhtisarnya:
PT Astra Agro Lestari Tbk (AAL), yang 79,7% sahamnya dimiliki Perseroan, melaporkan peningkatan laba bersih sebesar 152% menjadi Rp1,5 triliun.
Harga minyak kelapa sawit meningkat 31% menjadi Rp10.699/kg.
Volume penjualan minyak kelapa sawit dan produk turunannya stabil sebesar 1,5 juta ton.
Infrastruktur dan Logistik
Divisi infrastruktur dan logistik Grup mencatat laba bersih Rp98 miliar, dibandingkan dengan rugi bersih sebesar Rp59 miliar pada sembilan bulan pertama tahun 2020, terutama disebabkan peningkatan kinerja dari bisnis jalan tol dan PT Serasi Autoraya (SERA). Berikut adalah ikhtisarnya:
Pendapatan dari bisnis jalan tol Grup meningkat sebesar 26%.
Astra mempunyai kepemilikan saham di 358 km ruas jalan tol yang telah beroperasi sepanjang jaringan jalan tol Trans-Jawa dan tol lingkar luar Jakarta.
Laba bersih PT Serasi Autoraya (SERA) meningkat sebesar 77% menjadi Rp115 miliar, terutama karena marjin operasional yang lebih baik dan peningkatan jumlah kontrak sewa sebesar 2% menjadi 23.500 unit, meskipun adanya penurunan penjualan mobil bekas.
Teknologi Informasi
Laba bersih dari divisi teknologi informasi Grup, PT Astra Graphia Tbk (AG), yang 76,9% sahamnya dimiliki Perseroan, meningkat 8% menjadi Rp28 miliar, terutama disebabkan oleh penurunan biaya operasional dan pendapatan bunga yang lebih tinggi, meskipun pendapatan dari bisnis solusi dokumen dan layanan kantor tercatat lebih rendah.
Properti
Laba bersih dari divisi properti Grup meningkat sebesar 52% menjadi Rp131 miliar, terutama karena tingkat hunian yang lebih tinggi dan biaya operasional yang lebih rendah di Menara Astra.
Prospek Bisnis
“Kinerja Grup secara keseluruhan membaik dalam sembilan bulan pertama tahun 2021, didukung oleh volume penjualan otomotif yang kuat dan harga komoditas yang lebih tinggi. Walaupun terdapat beberapa ketidakpastian dengan situasi makroekonomi saat ini akibat dampak pandemi, kinerja Grup yang baik memberi kami optimisme terhadap sisa periode sampai dengan akhir tahun ini. Selain itu, posisi neraca keuangan Grup tetap sehat dan solid."
Djony Bunarto Tjondro
Presiden Direktur
28 Oktober 2021
Untuk informasi lebih lanjut,mohon hubungi: PT Astra International Tbk
Riza Deliansyah, Chief of Corporate Affairs
Tel: + 62 – 21 – 508-43-888
- Selesai -
Tentang Astra
PT Astra International Tbk didirikan di Jakarta pada tahun 1957 sebagai sebuah perusahaan perdagangan umum dengan nama Astra International Inc. Pada tahun 1990, dilakukan perubahan nama menjadi PT Astra International Tbk, dalam rangka penawaran umum perdana saham Perseroan kepada masyarakat, yang dilanjutkan dengan pencatatan saham Perseroan di Bursa Efek Indonesia dengan menggunakan kode saham ASII.
Astra telah mengembangkan bisnisnya dengan menerapkan model bisnis yang berbasis sinergi dan terdiversifikasi pada tujuh segmen usaha, terdiri dari: 1) Otomotif, 2) Jasa Keuangan, 3) Alat Berat, Pertambangan, Konstruksi & Energi, 4) Agribisnis, 5) Infrastruktur dan Logistik, 6) Teknologi Informasi dan 7) Properti.
Kegiatan operasional bisnis yang tersebar di seluruh Indonesia dikelola melalui 241 anak perusahaan, ventura bersama dan entitas asosiasi, serta didukung oleh 186.200 karyawan, berdasarkan data per September 2021.
Sebagai salah satu grup usaha terbesar nasional saat ini, Astra telah membangun reputasi yang kuat melalui penawaran rangkaian produk dan layanan berkualitas, dengan memperhatikan pelaksanaan tata kelola perusahaan dan tata kelola lingkungan yang baik. Astra senantiasa beraspirasi untuk menjadi perusahaan kebanggaan bangsa yang berperan serta dalam upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia.
Oleh karena itu, kegiatan bisnis Astra berupaya menerapkan perpaduan yang berimbang dalam aspek komersial bisnis dan sumbangsih non-bisnis melalui 9 yayasan yang dibinanya, juga melalui beragam program tanggung jawab sosial berkelanjutan, yaitu Astra Untuk Indonesia Sehat, Astra Untuk Indonesia Cerdas, Astra Untuk Indonesia Hijau, dan Astra Untuk Indonesia Kreatif.
Astra menginisiasi program Semangat Astra Terpadu Untuk (SATU) Indonesia Awards yang tahun ini memasuki tahun kedua belas dan telah mengapresiasi 493 anak muda, yang terdiri dari 81 penerima tingkat nasional dan 412 penerima tingkat provinsi di lima bidang, yakni Kesehatan, Pendidikan, Lingkungan, Kewirausahaan, dan Teknologi. Beberapa penerima apresiasi tersebut telah dikolaborasikan oleh Astra dengan 133 Kampung Berseri Astra dan 930 Desa Sejahtera Astra di 34 provinsi di seluruh Indonesia.
Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi www.astra.co.id & www.satu-indonesia.com, serta ikuti kegiatan Astra melalui Instagram (@satu_indonesia), Youtube (SATU Indonesia), Facebook (Semangat Astra Terpadu), dan Twitter (@satu_indonesia).

10 Des 2025

24 Nov 2025

16 Des 2025