
Ikhtisar
“Kinerja Grup pada kuartal pertama tahun 2023 cukup baik, didukung oleh kinerja yang lebih baik dari hampir semua divisi bisnis. Meskipun kinerja Grup pada sisa tahun 2023 berpotensi dipengaruhi oleh situasi ekonomi global dan pelemahan harga komoditas, Grup optimistis namun tetap cermat melihat ketahanan ekonomi Indonesia dan Grup berada di posisi yang baik untuk memanfaatkan pemulihan ekonomi Indonesia yang masih berlanjut.”
Djony Bunarto Tjondro
Presiden Direktur
Kinerja Keuangan Konsolidasi grup Astra (“Grup”)
|
|
Untuk periode yang berakhir 31 Maret |
||
|
2023 Rp miliar |
2022 Rp miliar |
Perubahan % |
|
|
Pendapatan bersih |
82.980 |
71.871 |
15 |
|
Laba bersih* (sebelum penyesuaian nilai wajar atas investasi di GoTo dan Hermina) |
8.602 |
6.859 |
25 |
|
Laba bersih* |
8.719 |
6.859 |
27 |
|
|
Rp |
Rp |
|
|
Laba bersih per saham* (sebelum penyesuaian nilai wajar atas investasi di GoTo dan Hermina) |
212 |
169 |
25 |
|
Laba bersih per saham* |
215 |
169 |
27 |
|
|
31 Maret 2023 Rp miliar |
31 Desember 2022 Rp miliar |
Perubahan % |
|
Ekuitas yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk |
199.867 |
192.142 |
4 |
|
|
Rp |
Rp |
|
|
Nilai aset bersih per saham |
4.937 |
4.746 |
4 |
* Laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk
Kinerja keuangan selama tiga bulan pertama yang berakhir pada 31 Maret 2023 dan 2022 serta posisi keuangan per 31 Maret 2023 disusun berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia dan tidak diaudit. Posisi keuangan per 31 Desember 2022 telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia dan telah diaudit sesuai dengan standar audit yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia.
LAPORAN PRESIDEN DIREKTUR
Kinerja
Pendapatan bersih konsolidasian Grup pada kuartal pertama tahun 2023 adalah sebesar Rp83,0 triliun, meningkat 15% dibandingkan dengan kuartal pertama pada tahun 2022. Laba bersih Grup, tidak termasuk penyesuaian nilai wajar atas investasi di GoTo dan Hermina, mencapai Rp8,6 triliun, 25% lebih tinggi dibandingkan dengan kuartal pertama tahun 2022. Jika memperhitungkan penyesuaian nilai wajar ini, maka laba bersih Grup meningkat 27% menjadi Rp8,7 triliun. Kenaikan laba ini merefleksikan peningkatan kinerja dari hampir seluruh divisi bisnis Grup, terutama bisnis otomotif, alat berat dan pertambangan dan jasa keuangan.
Nilai aset bersih per saham pada 31 Maret 2023 sebesar Rp4.937, 4% lebih tinggi dibandingkan posisi pada 31 Desember 2022.
Kas bersih, tidak termasuk anak perusahaan jasa keuangan Grup, mencapai Rp46,4 triliun pada 31 Maret 2023, dibandingkan Rp35,1 triliun pada akhir tahun 2022. Utang bersih anak perusahaan jasa keuangan Grup meningkat menjadi Rp45,9 triliun pada 31 Maret 2023 dari Rp44,5 triliun pada akhir tahun 2022.
Kegiatan Bisnis
Laba bersih Grup pada kuartal pertama tahun 2023 lebih tinggi dibandingkan dengan kuartal pertama tahun 2022. Laba bersih dari tiap-tiap divisi bisnis adalah sebagai berikut:
|
|
Laba Bersih Berdasarkan Segmen Operasi |
||
|
Untuk periode yang berakhir 31 Maret |
|||
|
2023 Rp miliar |
2022 Rp miliar |
Perubahan % |
|
|
Otomotif |
3.026 |
2.233 |
36 |
|
Jasa Keuangan |
1.859 |
1.473 |
26 |
|
Alat Berat, Pertambangan, Konstruksi dan Energi |
3.272 |
2.585 |
27 |
|
Agribisnis |
179 |
385 |
(54) |
|
Infrastruktur dan Logistik |
202 |
118 |
71 |
|
Teknologi Informasi |
19 |
12 |
58 |
|
Properti |
45 |
53 |
(15) |
|
Laba bersih* (sebelum penyesuaian nilai wajar atas investasi di GoTo dan Hermina) |
8.602 |
6.859 |
25 |
|
Penyesuaian nilai wajar atas investasi di Goto dan Hermina |
117 |
- |
N/A |
|
Laba bersih* |
8.719 |
6.859 |
27 |
* Laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk
Otomotif
Laba bersih divisi otomotif Grup meningkat 36% menjadi Rp3,0 triliun, yang mencerminkan peningkatan volume penjualan.
Jasa Keuangan
Laba bersih divisi jasa keuangan Grup meningkat 26% menjadi Rp1,9 triliun pada kuartal pertama tahun 2023 dibandingkan dengan kuartal pertama tahun 2022, terutama disebabkan oleh peningkatan kontribusi bisnis pembiayaan konsumen dan alat berat.
Alat Berat, Pertambangan, Konstruksi dan Energi
Laba bersih Grup dari divisi alat berat, pertambangan, konstruksi dan energi meningkat 27% menjadi Rp3,3 triliun, terutama disebabkan oleh kontribusi yang lebih tinggi dari penjualan alat berat, kontraktor penambangan dan pertambangan batu bara yang semuanya diuntungkan oleh harga batu bara yang cukup baik.
Agribisnis
Laba bersih dari divisi agribisnis Grup menurun 54% menjadi Rp179 miliar, terutama disebabkan oleh harga jual dan volume penjualan kelapa sawit yang lebih rendah.
Infrastruktur dan Logistik
Divisi infrastruktur dan logistik Grup mencatatkan peningkatan laba bersih sebesar 71% menjadi Rp202 miliar, yang terutama disebabkan oleh kinerja bisnis jalan tol yang lebih baik.
Teknologi Informasi
Divisi teknologi informasi Grup, PT Astra Graphia Tbk, yang 76,9% sahamnya dimiliki Perseroan, mencatatkan laba bersih 58% lebih tinggi menjadi Rp19 miliar, terutama disebabkan oleh peningkatan pendapatan dan marjin usaha.
Properti
Laba bersih dari divisi properti Grup menurun sebesar 15% menjadi Rp45 miliar, terutama karena serah terima unit proyek residensial Asya dan Anandamaya Residences yang lebih rendah, yang sebagian dikompensasi oleh tingkat hunian di Menara Astra yang lebih tinggi.
Aksi Korporasi Terkini
Pada bulan April, Astra membentuk perusahaan patungan dengan Equinix, Inc., salah satu perusahaan infrastruktur digital terbesar dunia, dengan kepemilikan masing-masing sebesar 25% dan 75%. Perusahaan patungan tersebut akan mengembangkan data centre di Indonesia.
Prospek Bisnis
Kinerja Grup pada kuartal pertama tahun 2023 cukup baik, didukung oleh kinerja yang lebih baik dari hampir semua divisi bisnis. Meskipun kinerja Grup pada sisa tahun 2023 berpotensi dipengaruhi oleh situasi ekonomi global dan pelemahan harga komoditas, Grup optimistis namun tetap cermat melihat ketahanan ekonomi Indonesia dan Grup berada di posisi yang baik untuk memanfaatkan pemulihan ekonomi Indonesia yang masih berlanjut.
Djony Bunarto Tjondro
Presiden Direktur
19 April 2023
Untuk informasi lebih lanjut,mohon hubungi:
PT Astra International Tbk
Riza Deliansyah, Chief of Corporate Affairs
Tel: + 62 – 21 – 508-43-888
-Selesai-
Tentang Astra
Astra adalah salah satu perusahaan publik terbesar di Indonesia, yang terdiri dari 270 anak perusahaan, ventura bersama serta entitas asosiasi, didukung sekitar 200.000 karyawan. Model bisnis perusahaan yang terdiversifikasi menciptakan sinergi dan peluang di seluruh sektor industri termasuk Otomotif, Jasa Keuangan, Alat Berat, Pertambangan, Konstruksi & Energi, Agribisnis, Infrastruktur dan Logistik, Teknologi Informasi, dan Properti. Astra mempunyai kerangka sustainability baru yang di dalamnya terdapat Astra 2030 Sustainability Aspirations untuk memandu perjalanan transisi Grup Astra dalam menjadi perusahaan yang lebih sustainable pada tahun 2030 dan seterusnya. Astra berkeinginan untuk berkontribusi dalam memperkuat ketahanan perekonomian Indonesia yang mendukung masyarakat yang inklusif dan sejahtera.
Astra memiliki rekam jejak kontribusi publik dan sosial yang baik melalui empat pilar, yang terdiri dari kesehatan, pendidikan, lingkungan, dan kewirausahaan serta sembilan yayasan yang turut berkontribusi untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia sekaligus mendukung masyarakat yang inklusif dan sejahtera. Dilaksanakan pertama kali pada tahun 2010, program Astra Semangat Astra Terpadu Untuk (SATU) Indonesia Awards, telah mengapresiasi 565 pemuda Indonesia dari masing-masing bidang, terdiri dari 87 penerima tingkat nasional dan 478 penerima tingkat provinsi. Program SATU Indonesia Awards dikolaborasikan dengan berbagai kegiatan komunitas Astra melalui 170 Kampung Berseri Astra dan 1,060 Desa Sejahtera Astra di 34 provinsi di seluruh Indonesia.
Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi www.astra.co.id & www.satu-indonesia.com, serta ikuti kegiatan Astra melalui Instagram (@satu_indonesia), YouTube (SATU Indonesia), Facebook (Semangat Astra Terpadu), dan Twitter (@satu_indonesia).

27 Nov 2025

24 Nov 2025

28 Nov 2025