
30 Juli 2025
PT ASTRA INTERNATIONAL TBK (“Perseroan” atau “Astra”)
LAPORAN KEUANGAN SEMESTER I TAHUN 2025
Ikhtisar
“Kinerja Grup pada semester pertama tahun 2025 mengalami penurunan dibandingkan periode yang sama tahun lalu, seiring dengan kondisi bisnis yang menantang. Grup memperkirakan bahwa dampak dari kondisi harga batu bara yang lebih rendah dan lemahnya pasar mobil nasional, dapat menyebabkan kinerja Grup yang relatif sama untuk sisa tahun ini. Namun demikian, kami tetap optimistis terhadap ketahanan portofolio kami yang terdiversifikasi, dan berkomitmen untuk menjaga disiplin keuangan serta keunggulan operasional, sambil terus secara seksama mencari peluang pertumbuhan jangka panjang.”
Djony Bunarto Tjondro
Presiden Direktur
Kinerja Keuangan Konsolidasi grup Astra (“Grup”)
| Untuk periode yang berakhir 30 Juni | |||
| 2025 Rp miliar |
2024 Rp miliar |
Perubahan % |
|
| Pendapatan bersih | 162.857 | 159.967 | 2 |
| Laba bersih*+ | 15.999 | 16.673 | (4) |
| Laba bersih* | 15.515 | 15.856 | (2) |
| Rp | Rp | ||
| Laba per saham*+ | 395 | 412 | (4) |
| Laba per saham* | 383 | 392 | (2) |
| 30 Juni 2025 Rp miliar |
31 December 2024** Rp miliar |
Perubahan % |
|
| Ekuitas yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk | 218.004 | 213.651 | 2 |
| Rp | Rp | ||
| Nilai aset bersih per saham | 5.385 | 5.277 | 2 |
*Laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk
+Laba bersih sebelum penyesuaian nilai wajar atas investasi di GoTo dan Hermina
**Penyesuaian kembali karena implementasi PSAK 117: Kontrak Asuransi
Kinerja keuangan selama enam bulan pertama yang berakhir pada 30 Juni 2025 dan 2024 serta posisi keuangan per 30 Juni 2025 disusun berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia dan tidak diaudit.
LAPORAN PRESIDEN DIREKTUR
Kinerja
Pendapatan bersih konsolidasian Grup pada semester pertama tahun 2025 sebesar Rp162,9 triliun, 2% lebih tinggi dibandingkan dengan semester pertama tahun 2024. Laba bersih Grup, tidak termasuk penyesuaian nilai wajar atas investasi di GoTo dan Hermina, mencapai Rp16,0 triliun, 4% lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Jika memperhitungkan penyesuaian nilai wajar tersebut, maka laba bersih Grup menurun 2% menjadi Rp15,5 triliun. Hal ini terutama disebabkan oleh penurunan kontribusi dari bisnis jasa penambangan, pertambangan batu bara, dan mobil. Sementara kinerja yang lebih baik dari bisnis lain portofolio Grup yang terdiversifikasi menunjukkan kinerja yang tetap resilient secara keseluruhan, dengan kontribusi yang lebih tinggi, khususnya dari segmen Jasa Keuangan, Infrastruktur, dan Agribisnis.
Nilai aset bersih per saham pada 30 Juni 2025 naik sebesar 2% menjadi Rp5.385.
Kas bersih, tidak termasuk anak perusahaan Jasa Keuangan Grup, mencapai Rp12,7 triliun pada 30 Juni 2025, dibandingkan Rp8,0 triliun pada 31 Desember 2024. Utang bersih anak perusahaan Jasa Keuangan Grup mencapai Rp64,0 triliun pada 30 Juni 2025, meningkat dibandingkan Rp60,2 triliun pada 31 Desember 2024.
Kegiatan Bisnis
Laba bersih Grup berdasarkan divisi bisnis pada semester pertama tahun 2025, dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu dimuat dalam tabel di bawah:
| Laba Bersih Berdasarkan Divisi | |||
| Untuk periode yang berakhir 30 Juni | |||
| 2025 Rp miliar |
2024 Rp miliar |
Perubahan % |
|
| Otomotif & Mobilitas | 5.258 | 5.692 | (8) |
| Jasa Keuangan | 4.372 | 4.116 | 6 |
| Alat Berat, Pertambangan, Konstruksi & Energi | 4.982 | 5.848 | (15) |
| Agribisnis | 559 | 399 | 40 |
| Infrastruktur | 636 | 461 | 38 |
| Teknologi Informasi | 82 | 63 | 30 |
| Properti | 110 | 94 | 17 |
| Laba bersih* (sebelum penyesuaian nilai wajar atas investasi di GoTo dan Hermina) | 15.999 | 16.673 | (4) |
| Penyesuaian nilai wajar atas investasi di Goto dan Hermina | (484) | (817) | 41 |
| Laba bersih* | 15.515 | 15.856 | (2) |
* Laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk
Otomotif & Mobilitas
Laba bersih divisi Otomotif & Mobilitas Grup menurun 8% menjadi Rp5,3 triliun, mencerminkan volume penjualan yang lebih rendah di tengah pasar otomotif nasional yang lemah.
Jasa Keuangan
Laba bersih divisi Jasa Keuangan Grup meningkat 6% menjadi Rp4,4 triliun, terutama disebabkan oleh peningkatan kontribusi dari bisnis pembiayaan konsumen dengan nilai portofolio pembiayaan yang meningkat.
Alat Berat, Pertambangan, Konstruksi & Energi
Laba bersih dari divisi Alat Berat, Pertambangan, Konstruksi & Energi, PT United Tractors Tbk (UT), yang 59,5% sahamnya dimiliki oleh Perseroan, menurun 15% menjadi Rp5,0 triliun. Penurunan pada bisnis jasa penambangan dan pertambangan batu bara, sebagian diimbangi oleh peningkatan kontribusi dari bisnis pertambangan emas dan alat berat.
Agribisnis
Laba bersih dari divisi Agribisnis Grup, PT Astra Agro Lestari Tbk, yang 79,7% sahamnya dimiliki oleh Perseroan, meningkat 40% menjadi Rp559 miliar.
Infrastruktur
Divisi Infrastruktur Grup mencatatkan peningkatan laba bersih sebesar 38% menjadi Rp636 miliar, disebabkan oleh peningkatan volume lalu lintas dan tarif jalan tol yang lebih tinggi. Grup mencatatkan peningkatan pendapatan harian sebesar 8% dari 396km ruas jalan tol yang telah beroperasi sepanjang jaringan jalan tol Trans-Jawa dan tol lingkar luar Jakarta.
Teknologi Informasi
Divisi Teknologi Informasi Grup, PT Astra Graphia Tbk, yang 76,9% sahamnya dimiliki Perseroan, mencatatkan peningkatan laba bersih sebesar 30% menjadi Rp82 miliar, terutama disebabkan oleh pendapatan yang lebih tinggi dari bisnis solusi teknologi informasi serta peningkatan marjin usaha.
Properti
Divisi Properti Grup melaporkan peningkatan laba bersih sebesar 17% menjadi Rp110 miliar, terutama dari aset-aset gudang industri yang baru diakuisisi dan juga didukung oleh peningkatan okupansi di Menara Astra.
Aksi Korporasi
Merujuk pada kinerja Grup yang resilient selama beberapa tahun terakhir, Manajemen Astra saat ini tengah melakukan tinjauan strategis di seluruh portofolio bisnisnya untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi inisiatif-inisiatif yang dapat dijalankan, agar Grup tetap mampu menghasilkan pertumbuhan dan penciptaan nilai ke depannya, di tengah dinamika kondisi pasar. Hasil dari tinjauan ini diharapkan akan selesai pada semester pertama tahun 2026.
Sepanjang tahun 2025, Grup telah melakukan sejumlah aksi korporasi sebagai berikut:
Prospek Bisnis
Kinerja Grup pada semester pertama tahun 2025 mengalami penurunan dibandingkan periode yang sama tahun lalu, seiring dengan kondisi bisnis yang menantang. Grup memperkirakan bahwa dampak dari kondisi harga batu bara yang lebih rendah dan lemahnya pasar mobil nasional, dapat menyebabkan kinerja Grup yang relatif sama untuk sisa tahun ini. Namun demikian, kami tetap optimistis terhadap ketahanan portofolio kami yang terdiversifikasi, dan berkomitmen untuk menjaga disiplin keuangan serta keunggulan operasional, sambil terus secara seksama mencari peluang pertumbuhan jangka panjang.
Djony Bunarto Tjondro
Presiden Direktur
30 Juli 2025
Untuk informasi lebih lanjut,mohon hubungi:
PT Astra International Tbk
Boy Kelana Soebroto, Chief of Corporate Affairs
Tel: +62 - 21 - 5084 388
Tentang Astra
Astra adalah salah satu perusahaan publik terbesar di Indonesia, yang terdiri dari 301 anak perusahaan, ventura bersama serta entitas asosiasi, didukung lebih dari 190.000 karyawan. Model bisnis perusahaan yang terdiversifikasi menciptakan sinergi dan peluang di seluruh sektor industri termasuk Otomotif & Mobilitas, Jasa Keuangan, Alat Berat, Pertambangan, Konstruksi & Energi, Agribisnis, Infrastruktur, Teknologi Informasi dan Properti. Astra mempunyai kerangka sustainability yang di dalamnya terdapat Astra 2030 Sustainability Aspirations untuk memandu perjalanan transisi Grup Astra dalam menjadi perusahaan yang lebih sustainable pada tahun 2030 dan seterusnya. Astra berkeinginan untuk berkontribusi dalam memperkuat ketahanan perekonomian Indonesia yang mendukung masyarakat yang inklusif dan sejahtera.
Astra memiliki rekam jejak kontribusi publik dan sosial yang baik melalui empat pilar, yang terdiri dari kesehatan, pendidikan, lingkungan, dan kewirausahaan serta sembilan yayasan yang turut berkontribusi untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia sekaligus mendukung masyarakat yang inklusif dan sejahtera. Dilaksanakan pertama kali pada tahun 2010, program Astra Semangat Astra Terpadu Untuk (SATU) Indonesia Awards, telah mengapresiasi 726 pemuda Indonesia di tingkat nasional dan provinsi di seluruh Indonesia. Program SATU Indonesia Awards dikolaborasikan dengan berbagai kegiatan komunitas Astra melalui lebih dari 1.500 Desa Sejahtera Astra dan Kampung Berseri Astra di 35 provinsi di seluruh Indonesia.
Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi www.astra.co.id, serta ikuti kegiatan Astra melalui Instagram @satu_indonesia, TikTok @satu_indonesia, YouTube SATU Indonesia, X (Twitter) @satu_indonesia, LinkedIn PT Astra International Tbk, dan Facebook Semangat Astra Terpadu.

24 Nov 2025

10 Des 2025

30 Nov 2025