Astra
30 Juli 2025 Laporan Keuangan Astra Semester I Tahun 2025catur-dharma

30 Juli 2025 Laporan Keuangan Astra Semester I Tahun 2025

14 menit membaca

267

Bagikan:

30 Juli 2025

PT ASTRA INTERNATIONAL TBK (“Perseroan” atau “Astra”)

LAPORAN KEUANGAN SEMESTER I TAHUN 2025

 

Ikhtisar

  • Laba bersih per saham, lebih rendah 4% menjadi Rp395 (tidak termasuk penyesuaian nilai wajar)
  • Kinerja bisnis jasa penambangan terdampak oleh curah hujan yang tinggi, sementara bisnis pertambangan batu bara terdampak oleh harga batu bara yang lebih rendah
  • Kinerja Otomotif terdampak oleh penjualan mobil yang lebih rendah, yang sebagian diimbangi oleh peningkatan kinerja bisnis sepeda motor dan komponen
  • Kontribusi yang lebih tinggi dari Jasa Keuangan, Infrastruktur, dan Agribisnis 

 

“Kinerja Grup pada semester pertama tahun 2025 mengalami penurunan dibandingkan periode yang sama tahun lalu, seiring dengan kondisi bisnis yang menantang. Grup memperkirakan bahwa dampak dari kondisi harga batu bara yang lebih rendah dan lemahnya pasar mobil nasional, dapat menyebabkan kinerja Grup yang relatif sama untuk sisa tahun ini. Namun demikian, kami tetap optimistis terhadap ketahanan portofolio kami yang terdiversifikasi, dan berkomitmen untuk menjaga disiplin keuangan serta keunggulan operasional, sambil terus secara seksama mencari peluang pertumbuhan jangka panjang.”

 

Djony Bunarto Tjondro
Presiden Direktur

 

Kinerja Keuangan Konsolidasi grup Astra (“Grup”)

  Untuk periode yang berakhir 30 Juni
2025
Rp miliar
2024
Rp 
miliar
Perubahan
%
Pendapatan bersih 162.857 159.967 2
Laba bersih*+ 15.999 16.673 (4)
Laba bersih* 15.515 15.856 (2)
  Rp Rp  
Laba per saham*+  395 412 (4)
Laba per saham* 383 392 (2)
  30 Juni 2025
Rp miliar
31 December 2024**
Rp miliar
Perubahan
%
Ekuitas yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk 218.004 213.651 2
  Rp Rp  
Nilai aset bersih per saham 5.385 5.277 2

*Laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk
+Laba bersih sebelum penyesuaian nilai wajar atas investasi di GoTo dan Hermina
**Penyesuaian kembali karena implementasi PSAK 117: Kontrak Asuransi

Kinerja keuangan selama enam bulan pertama yang berakhir pada 30 Juni 2025 dan 2024 serta posisi keuangan per 30 Juni 2025 disusun berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia dan tidak diaudit.

 

LAPORAN PRESIDEN DIREKTUR

 

Kinerja

Pendapatan bersih konsolidasian Grup pada semester pertama tahun 2025 sebesar Rp162,9 triliun, 2% lebih tinggi dibandingkan dengan semester pertama tahun 2024. Laba bersih Grup, tidak termasuk penyesuaian nilai wajar atas investasi di GoTo dan Hermina, mencapai Rp16,0 triliun, 4% lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Jika memperhitungkan penyesuaian nilai wajar tersebut, maka laba bersih Grup menurun 2% menjadi Rp15,5 triliun. Hal ini terutama disebabkan oleh penurunan kontribusi dari bisnis jasa penambangan, pertambangan batu bara, dan mobil. Sementara kinerja yang lebih baik dari bisnis lain portofolio Grup yang terdiversifikasi menunjukkan kinerja yang tetap resilient secara keseluruhan, dengan kontribusi yang lebih tinggi, khususnya dari segmen Jasa Keuangan, Infrastruktur, dan Agribisnis.

Nilai aset bersih per saham pada 30 Juni 2025 naik sebesar 2% menjadi Rp5.385.

Kas bersih, tidak termasuk anak perusahaan Jasa Keuangan Grup, mencapai Rp12,7 triliun pada 30 Juni 2025, dibandingkan Rp8,0 triliun pada 31 Desember 2024. Utang bersih anak perusahaan Jasa Keuangan Grup mencapai Rp64,0 triliun pada 30 Juni 2025, meningkat dibandingkan Rp60,2 triliun pada 31 Desember 2024.

 

Kegiatan Bisnis
Laba bersih Grup berdasarkan divisi bisnis pada semester pertama tahun 2025, dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu dimuat dalam tabel di bawah:

  Laba Bersih Berdasarkan Divisi
Untuk periode yang berakhir 30 Juni
2025
Rp miliar
2024
Rp miliar
Perubahan
%
Otomotif & Mobilitas 5.258 5.692 (8)
Jasa Keuangan 4.372 4.116 6
Alat Berat, Pertambangan, Konstruksi & Energi 4.982 5.848 (15)
Agribisnis 559 399 40
Infrastruktur 636 461 38
Teknologi Informasi 82 63 30
Properti 110 94 17
Laba bersih* (sebelum penyesuaian nilai wajar atas investasi di GoTo dan Hermina) 15.999 16.673 (4)
Penyesuaian nilai wajar atas investasi di Goto dan Hermina (484) (817) 41
Laba bersih* 15.515 15.856 (2)

* Laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk

 

Otomotif & Mobilitas 
Laba bersih divisi Otomotif & Mobilitas Grup menurun 8% menjadi Rp5,3 triliun, mencerminkan volume penjualan yang lebih rendah di tengah pasar otomotif nasional yang lemah.

  • Penjualan mobil secara nasional menurun 9% menjadi 375.000 unit pada semester pertama 2025. Pangsa pasar Astra menurun dari 57% menjadi 54%.
  • Penjualan sepeda motor secara nasional menurun 2% menjadi 3,1 juta unit pada semester pertama 2025. Pangsa pasar PT Astra Honda Motor relatif stabil di 77%.
  • Kontribusi laba bersih dari bisnis komponen otomotif Grup, PT Astra Otoparts Tbk, yang 80% sahamnya dimiliki oleh Perseroan, meningkat sebesar 11% menjadi Rp751 miliar pada semester pertama tahun 2025, dengan peningkatan kontribusi dari semua segmen.
  • PT Serasi Autoraya, bisnis solusi transportasi dan logistik Grup, mencatat jumlah unit kontrak yang lebih rendah 4% menjadi 25.800 unit.
  • OLXmobbi, bisnis mobil bekas Grup, membukukan penjualan mobil bekas yang meningkat 26% menjadi 15.100 unit.

 

Jasa Keuangan
Laba bersih divisi Jasa Keuangan Grup meningkat 6% menjadi Rp4,4 triliun, terutama disebabkan oleh peningkatan kontribusi dari bisnis pembiayaan konsumen dengan nilai portofolio pembiayaan yang meningkat.

  • Nilai pembiayaan baru pada bisnis pembiayaan konsumen Grup meningkat 6% menjadi Rp56,2 triliun (tidak termasuk dealer financing), terutama mencerminkan pertumbuhan yang solid pada pembiayaan multiguna. Kontribusi laba bersih dari perusahaan pembiayaan Grup yang fokus pada pembiayaan mobil meningkat 2% menjadi Rp1,2 triliun. Kontribusi laba bersih dari perusahaan pembiayaan Grup yang fokus pada pembiayaan sepeda motor, PT Federal International Finance, meningkat 4% menjadi Rp2,3 triliun.
  • Nilai pembiayaan baru yang disalurkan oleh perusahaan pembiayaan Grup yang fokus pada pembiayaan alat berat meningkat sebesar 29% menjadi Rp8,0 triliun. Kontribusi laba bersih dari segmen ini meningkat 21% menjadi Rp117 miliar.
  • PT Asuransi Astra Buana, perusahaan asuransi umum Grup, mencatat peningkatan kontribusi laba bersih sebesar 5% menjadi Rp764 miliar, disebabkan terutama oleh peningkatan pendapatan underwriting dan hasil investasi. Perusahaan asuransi jiwa Grup, PT Asuransi Jiwa Astra, mencatatkan penurunan premi bruto (gross written premium) sebesar 10% menjadi Rp2,7 triliun.

 

Alat Berat, Pertambangan, Konstruksi & Energi
Laba bersih dari divisi Alat Berat, Pertambangan, Konstruksi & Energi, PT United Tractors Tbk (UT), yang 59,5% sahamnya dimiliki oleh Perseroan, menurun 15% menjadi Rp5,0 triliun. Penurunan pada bisnis jasa penambangan dan pertambangan batu bara, sebagian diimbangi oleh peningkatan kontribusi dari bisnis pertambangan emas dan alat berat.

  • Penjualan alat berat Komatsu meningkat 27% menjadi 2.700 unit, terutama didorong oleh peningkatan permintaan dari semua sektor. Pendapatan dari suku cadang dan jasa juga meningkat.
  • Penyedia jasa penambangan, PT Pamapersada Nusantara, mencatatkan pengupasan lapisan tanah yang lebih rendah 9% menjadi 533 juta bank cubic metres, terutama disebabkan oleh curah hujan yang tinggi.
  • Anak perusahaan UT di bidang pertambangan batu bara melaporkan penjualan batu bara miliknya sebesar 7,8 juta ton (termasuk 2,1 juta ton batu bara metalurgi), dibandingkan dengan 7,5 juta ton (termasuk 1,6 juta ton batu bara metalurgi) pada semester pertama tahun 2024. Pendapatan dari bisnis ini terdampak oleh harga batu bara yang lebih rendah.
  • Bisnis pertambangan emas UT melaporkan peningkatan penjualan emas sebesar 14% menjadi 125.000 ons, sementara harga emas meningkat sebesar 37%.
  • Bisnis pertambangan nikel UT terdiri dari PT Stargate Pasific Resources, yang mayoritas sahamnya dimiliki oleh UT, dan Nickel Industries Limited (“NIC”) yang 20,1% sahamnya dimiliki oleh UT. Sehubungan dengan perbedaan waktu rilis kinerja NIC, UT membukukan bagian pendapatan ekuitas NIC untuk periode 6 bulan berdasarkan rilis kinerja NIC kuartal terakhir tahun 2024 dan kuartal pertama tahun 2025. Kinerja bisnis ini terdampak oleh pencatatan penurunan nilai atas dua pabrik pengolahan RKEF NIC yang lama.

 

Agribisnis
Laba bersih dari divisi Agribisnis Grup, PT Astra Agro Lestari Tbk, yang 79,7% sahamnya dimiliki oleh Perseroan, meningkat 40% menjadi Rp559 miliar.

  • Harga minyak kelapa sawit (“CPO”) meningkat 17% menjadi Rp14.285/kg.
  • Volume penjualan CPO dan produk turunannya meningkat 13% menjadi 883.000 ton.

 

Infrastruktur
Divisi Infrastruktur Grup mencatatkan peningkatan laba bersih sebesar 38% menjadi Rp636 miliar, disebabkan oleh peningkatan volume lalu lintas dan tarif jalan tol yang lebih tinggi. Grup mencatatkan peningkatan pendapatan harian sebesar 8% dari 396km ruas jalan tol yang telah beroperasi sepanjang jaringan jalan tol Trans-Jawa dan tol lingkar luar Jakarta.

 

Teknologi Informasi
Divisi Teknologi Informasi Grup, PT Astra Graphia Tbk, yang 76,9% sahamnya dimiliki Perseroan, mencatatkan peningkatan laba bersih sebesar 30% menjadi Rp82 miliar, terutama disebabkan oleh pendapatan yang lebih tinggi dari bisnis solusi teknologi informasi serta peningkatan marjin usaha.

 

Properti
Divisi Properti Grup melaporkan peningkatan laba bersih sebesar 17% menjadi Rp110 miliar, terutama dari aset-aset gudang industri yang baru diakuisisi dan juga didukung oleh peningkatan okupansi di Menara Astra.

 

Aksi Korporasi
Merujuk pada kinerja Grup yang resilient selama beberapa tahun terakhir, Manajemen Astra saat ini tengah melakukan tinjauan strategis di seluruh portofolio bisnisnya untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi inisiatif-inisiatif yang dapat dijalankan, agar Grup tetap mampu menghasilkan pertumbuhan dan penciptaan nilai ke depannya, di tengah dinamika kondisi pasar. Hasil dari tinjauan ini diharapkan akan selesai pada semester pertama tahun 2026.

Sepanjang tahun 2025, Grup telah melakukan sejumlah aksi korporasi sebagai berikut:

  • Pada bulan April, Toyota Motor Asia (Singapore) Pte. Ltd. (“TMA”) melakukan investasi sebesar USD120 juta (sekitar Rp2,0 triliun) untuk 40% kepemilikan saham di PT Astra Digital Mobil (“ADMO”), yang memiliki bisnis mobil bekas online-to-offline OLXmobbi. Setelah transaksi, Grup tetap memiliki kontrol atas ADMO dengan kepemilikan saham sebesar 60%. Kolaborasi ini memperkuat kemitraan antara Astra dan TMA yang telah terjalin selama ini, dan bertujuan untuk memodernisasi sektor mobil bekas dan memperluas akses pelanggan dalam mendapatkan kendaraan berkualitas, layanan pembiayaan, asuransi dan layanan purnajual di seluruh Indonesia.
  • Pada bulan Juni, Grup, melalui UT, telah membeli 30,6% saham di PT Supreme Energy Sriwijaya (“SES”) senilai USD30,8 juta (Rp501 miliar). SES merupakan pemegang 25,2% saham di PT Supreme Energy Rantau Dedap (“SERD”), suatu perusahaan yang memiliki pembangkit listrik tenaga panas bumi di Sumatera Selatan dengan kapasitas terpasang sebesar 91,2 MW. Setelah transaksi ini, total kepemilikan efektif UT di SERD meningkat dari 32,7% menjadi 40,4%
  • Pada bulan Juli, Grup, melalui PT Saka Industrial Arjaya (“SIA”), sebuah perusahaan dibawah divisi Properti, telah menandatangani Perjanjian Jual Beli Saham Bersyarat untuk mengakusisi 83,7% saham PT Mega Manunggal Property Tbk (”MMP”), perusahaan pengembang properti industri dan logistik yang tercatat di Bursa Efek Indonesia. Setelah transaksi selesai, SIA akan menjadi pemegang saham pengendali baru MMP dan sesuai dengan peraturan pasar modal, perusahaan tersebut akan melakukan Penawaran Tender Wajib. Akuisisi ini merupakan bagian dari strategi Grup untuk memanfaatkan pertumbuhan yang pesat atas kebutuhan infrastruktur industri & logistik di Indonesia.

 

Prospek Bisnis 
Kinerja Grup pada semester pertama tahun 2025 mengalami penurunan dibandingkan periode yang sama tahun lalu, seiring dengan kondisi bisnis yang menantang. Grup memperkirakan bahwa dampak dari kondisi harga batu bara yang lebih rendah dan lemahnya pasar mobil nasional, dapat menyebabkan kinerja Grup yang relatif sama untuk sisa tahun ini. Namun demikian, kami tetap optimistis terhadap ketahanan portofolio kami yang terdiversifikasi, dan berkomitmen untuk menjaga disiplin keuangan serta keunggulan operasional, sambil terus secara seksama mencari peluang pertumbuhan jangka panjang.

 

 

Djony Bunarto Tjondro
Presiden Direktur 
30 Juli 2025

 

Untuk informasi lebih lanjut,mohon hubungi:
PT Astra International Tbk
Boy Kelana Soebroto, Chief of Corporate Affairs
Tel: +62 - 21 - 5084 388

 

Tentang Astra
Astra adalah salah satu perusahaan publik terbesar di Indonesia, yang terdiri dari 301 anak perusahaan, ventura bersama serta entitas asosiasi, didukung lebih dari 190.000 karyawan. Model bisnis perusahaan yang terdiversifikasi menciptakan sinergi dan peluang di seluruh sektor industri termasuk Otomotif & Mobilitas, Jasa Keuangan, Alat Berat, Pertambangan, Konstruksi & Energi, Agribisnis, Infrastruktur, Teknologi Informasi dan Properti. Astra mempunyai kerangka sustainability yang di dalamnya terdapat Astra 2030 Sustainability Aspirations untuk memandu perjalanan transisi Grup Astra dalam menjadi perusahaan yang lebih sustainable pada tahun 2030 dan seterusnya. Astra berkeinginan untuk berkontribusi dalam memperkuat ketahanan perekonomian Indonesia yang mendukung masyarakat yang inklusif dan sejahtera. 

Astra memiliki rekam jejak kontribusi publik dan sosial yang baik melalui empat pilar, yang terdiri dari kesehatan, pendidikan, lingkungan, dan kewirausahaan serta sembilan yayasan yang turut berkontribusi untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia sekaligus mendukung masyarakat yang inklusif dan sejahtera. Dilaksanakan pertama kali pada tahun 2010, program Astra Semangat Astra Terpadu Untuk (SATU) Indonesia Awards, telah mengapresiasi 726 pemuda Indonesia di tingkat nasional dan provinsi di seluruh Indonesia. Program SATU Indonesia Awards dikolaborasikan dengan berbagai kegiatan komunitas Astra melalui lebih dari 1.500 Desa Sejahtera Astra dan Kampung Berseri Astra di 35 provinsi di seluruh Indonesia.

Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi www.astra.co.id, serta ikuti kegiatan Astra melalui Instagram @satu_indonesia, TikTok @satu_indonesia, YouTube SATU Indonesia, X (Twitter) @satu_indonesia, LinkedIn PT Astra International Tbk, dan Facebook Semangat Astra Terpadu.

Berita Lainnya:

Workshop Lingkungan Astra 2025: Sinergi Lingkungan dan Edukasi di Kampung Berseri Astra Cidadap
Workshop Lingkungan Astra 2025: Sinergi Lingkungan dan Edukasi di Kampung Berseri Astra Cidadap

24 Nov 2025

Astra Salurkan Bantuan Penanganan Bencana di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat
Astra Salurkan Bantuan Penanganan Bencana di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat

10 Des 2025

Astra Half Marathon 2025 “Together in Motion” Ajak Ribuan Pelari Wujudkan Gaya Hidup Sehat dan Berkelanjutan
Astra Half Marathon 2025 “Together in Motion” Ajak Ribuan Pelari Wujudkan Gaya Hidup Sehat dan Berkelanjutan

30 Nov 2025