
Ikhtisar
“Kinerja Grup pada semester pertama tahun 2024 turun dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, terutama merefleksikan penurunan kinerja dari bisnis alat berat dan pertambangan akibat harga batu bara yang lebih rendah. Terlepas dari tantangan-tantangan ini, dengan bisnis yang terdiversifikasi, Grup memperkirakan kinerja untuk sisa tahun ini akan tetap resilien. Grup tetap optimis terhadap pertumbuhan jangka panjang Indonesia dan kemampuan kami untuk mempertahankan posisi terdepan pada berbagai portofolio bisnis kami.”
Djony Bunarto Tjondro
Presiden Direktur
Kinerja Keuangan Konsolidasi grup Astra (“Grup”)
|
|
Untuk periode yang berakhir 30 Juni |
||
|
2024 Rp miliar |
2023 Rp miliar |
Perubahan % |
|
| Pendapatan bersih | 159.967 | 162.393 | (1) |
| Laba bersih* (sebelum penyesuaian nilai wajar atas investasi pada GoTo dan Hermina) | 16.673 | 17.319 | (4) |
| Laba bersih* | 15.856 | 17.449 | (9) |
| Rp | Rp | ||
| Laba bersih per saham* (sebelum penyesuaian nilai wajar atas investasi pada GoTo dan Hermina) | 412 | 428 | (4) |
| Laba bersih per saham* | 392 | 431 | (9) |
|
30 Juni 2024 Rp miliar |
31 Desember 2023 Rp miliar |
Perubahan % |
|
| Ekuitas yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk | 199.318 | 198.640 | 0 |
| Rp | Rp | ||
| Nilai aset bersih per saham | 4.923 | 4.907 | 0 |
*Laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk.
Kinerja keuangan selama enam bulan pertama yang berakhir pada 30 Juni 2024 dan 2023 serta posisi keuangan per 30 Juni 2024 disusun berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia dan tidak diaudit. Posisi keuangan per 31 Desember 2023 telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia dan telah diaudit sesuai dengan standar audit yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia.
Laporan Presiden Direktur
Kinerja
Pendapatan bersih konsolidasian Grup pada semester pertama tahun 2024 sebesar Rp160,0 triliun, sedikit lebih rendah dibandingkan dengan semester pertama tahun 2023. Laba bersih Grup, tidak termasuk penyesuaian nilai wajar atas investasi di GoTo dan Hermina, mencapai Rp16,7 triliun, 4% lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Jika memperhitungkan penyesuaian nilai wajar tersebut, maka laba bersih Grup menurun 9% menjadi Rp15,9 triliun. Pelemahan kinerja ini terutama merefleksikan penurunan kinerja dari bisnis alat berat dan pertambangan Grup.
Nilai aset bersih per saham pada 30 Juni 2024 stabil sebesar Rp4.923.
Kas bersih, tidak termasuk anak perusahaan jasa keuangan Grup, mencapai Rp8,1 triliun pada 30 Juni 2024, dibandingkan Rp29 miliar pada akhir tahun 2023, terutama karena arus kas operasional yang positif di berbagai bisnis Grup. Utang bersih anak perusahaan jasa keuangan Grup mencapai Rp58,1 triliun pada 30 Juni 2024, dibandingkan Rp52,2 triliun pada akhir tahun 2023.
Kegiatan Bisnis
Laba bersih Grup berdasarkan divisi bisnis pada semester pertama tahun 2024, dibandingkan dengan semester pertama tahun 2023 adalah sebagai berikut:
| Laba Bersih Berdasarkan Divisi | |||
| Untuk periode yang berakhir 30 Juni | |||
|
2024 Rp miliar |
2023 Rp miliar |
Perubahan % |
|
| Otomotif | 5.533 | 5.693 | (3) |
| Jasa Keuangan | 4.116 | 3.826 | 8 |
| Alat Berat, Pertambangan, Konstruksi dan Energi | 5.848 | 6.886 | (15) |
| Agribisnis | 399 | 293 | 36 |
| Infrastruktur dan Logistik | 620 | 502 | 24 |
| Teknologi Informasi | 63 | 51 | 24 |
| Properti | 94 | 68 | 38 |
| Laba bersih* (sebelum penyesuaian nilai wajar atas investasi di GoTo dan Hermina) | 16.673 | 17.319 | (4) |
| Penyesuaian nilai wajar atas investasi di GoTo dan Hermina | (817) | 130 | N/A |
| Laba bersih* | 15.856 | 17.449 | (9) |
*Laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk.
Otomotif
Laba bersih divisi otomotif Grup menurun 3% menjadi Rp5,5 triliun, mencerminkan volume penjualan yang lebih rendah di pasar otomotif yang melemah.
Jasa Keuangan
Laba bersih divisi jasa keuangan Grup meningkat 8% menjadi Rp4,1 triliun pada semester pertama tahun 2024 dibandingkan dengan semester pertama 2023, yang disebabkan oleh peningkatan kontribusi dari bisnis pembiayaan konsumen dengan portofolio pembiayaan yang meningkat.
Alat Berat, Pertambangan, Konstruksi dan Energi
Laba bersih divisi alat berat, pertambangan, konstruksi dan energi Grup menurun 15% menjadi Rp5,8 triliun, terutama disebabkan penurunan kontribusi dari bisnis pertambangan dan alat berat, seiring dengan penurunan harga batu bara.
Agribisnis
Laba bersih divisi agribisnis Grup meningkat 36% menjadi Rp399 miliar, terutama disebabkan oleh peningkatan harga minyak kelapa sawit (“CPO”) serta peningkatan volume penjualan CPO dan produk turunannya.
Infrastruktur dan Logistik
Divisi infrastruktur dan logistik Grup melaporkan peningkatan laba bersih sebesar 24% menjadi Rp620 miliar, terutama disebabkan oleh peningkatan kinerja bisnis logistik dan jalan tol.
Teknologi Informasi
Divisi teknologi informasi Grup, PT Astra Graphia Tbk, yang 76,9% sahamnya dimiliki Perseroan, mencatatkan peningkatan laba bersih sebesar 24% menjadi Rp63 miliar, terutama disebabkan oleh peningkatan marjin usaha.
Properti
Divisi properti Grup melaporkan peningkatan laba bersih sebesar 38% menjadi Rp94 miliar, terutama disebabkan kenaikan tingkat hunian di Menara Astra dan pendapatan yang lebih tinggi dari Asya Residences, yang mengimbangi serah terima unit residensial yang lebih rendah di Arumaya Residences.
Prospek Bisnis
Kinerja Grup pada semester pertama tahun 2024 turun dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, terutama merefleksikan penurunan kinerja dari bisnis alat berat dan pertambangan akibat harga batu bara yang lebih rendah. Terlepas dari tantangan-tantangan ini, dengan bisnis Grup yang terdiversifikasi, Grup memperkirakan kinerja untuk sisa tahun iniakan tetap resilien. Grup tetap optimis terhadap pertumbuhan jangka panjang Indonesia dan kemampuan kami untuk mempertahankan posisi terdepan pada berbagai portofolio bisnis kami.
Djony Bunarto Tjondro
Presiden Direktur
30 Juli 2024
Untuk informasi lebih lanjut, mohon hubungi:
PT Astra International Tbk
Riza Deliansyah, Chief of Corporate Affairs
Tel: +62 - 21 - 5084 3888
-selesai-
Tentang Astra
Astra adalah salah satu perusahaan publik terbesar di Indonesia, yang terdiri dari 291 anak perusahaan, ventura bersama serta entitas asosiasi, didukung lebih dari 200.000 karyawan. Model bisnis perusahaan yang terdiversifikasi menciptakan sinergi danpeluang di seluruh sektor industri termasuk Otomotif, Jasa Keuangan, Alat Berat, Pertambangan, Konstruksi & Energi, Agribisnis, Infrastruktur dan Logistik, Teknologi Informasi, dan Properti. Astra mempunyai kerangka sustainability yang di dalamnya terdapat Astra 2030 Sustainability Aspirations untuk memandu perjalanan transisi Grup Astra dalam menjadi perusahaan yang lebih sustainable pada tahun 2030 dan seterusnya. Astra berkeinginan untuk berkontribusi dalam memperkuat ketahanan perekonomian Indonesia yang mendukung masyarakat yang inklusif dan sejahtera.
Astra memiliki rekam jejak kontribusi publik dan sosial yang baik melalui empat pilar, yang terdiri dari kesehatan, pendidikan, lingkungan, dan kewirausahaan serta sembilan yayasan yang turut berkontribusi untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia sekaligus mendukung masyarakat yang inklusif dan sejahtera. Dilaksanakan pertama kali pada tahun 2010, program Astra Semangat Astra Terpadu Untuk (SATU) Indonesia Awards, telah mengapresiasi 657 pemuda Indonesia dari masing-masing bidang, terdiri dari 92 penerima tingkat nasional dan 565 penerima tingkat provinsi. Program SATU Indonesia Awards dikolaborasikan dengan berbagai kegiatan komunitas Astra melalui 200 Kampung Berseri Astra dan 1.196 Desa Sejahtera Astradi 35 provinsi di seluruh Indonesia.
Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi www.astra.co.id, serta ikuti kegiatan Astra melalui Instagram @satu_indonesia, TikTok @satu_indonesia, YouTube SATU Indonesia, X (Twitter) @satu_indonesia, LinkedIn PT Astra International Tbk, dan Facebook Semangat Astra Terpadu.

22 Des 2025

30 Nov 2025

16 Des 2025