
Ikhtisar
“Kinerja Grup pada kuartal pertama tahun 2024 menurun, terutama merefleksikan kondisi ekonomi yang melemah dan penurunan harga batu bara dari tingkat harga yang tinggi sebelumnya. Terlepas dari tantangan-tantangan ini, Grup tetap optimistis terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Didukung oleh neraca keuangan yang kuat, Grup dengan diversifikasi portofolio bisnisnya berada dalam posisi yang baik untuk memanfaatkan peluangpeluang pertumbuhan jangka panjang.”
Djony Bunarto Tjondro
Presiden Direktur
Kinerja Keuangan Konsolidasi Grup Astra (“Grup”)
|
|
Untuk periode yang berakhir 31 Maret |
||
|
2024 Rp miliar |
2023 Rp miliar |
Perubahan % |
|
|
Pendapatan bersih |
81.209 |
82.980 |
(2) |
|
Laba bersih* (sebelum penyesuaian nilai wajar atas investasi pada GoTo dan Hermina) |
8.129 |
8.602 |
(5) |
|
Laba bersih* |
7.464 |
8.719 |
(14) |
|
|
Rp |
Rp |
|
|
Laba bersih per saham* (sebelum penyesuaian nilai wajar atas investasi di GoTo dan Hermina) |
201 |
212 |
(5) |
|
Laba bersih per saham* |
184 |
215 |
(14) |
|
|
31 Maret 2024 Rp miliar |
31 Desember 2023 Rp miliar |
Perubahan % |
|
Ekuitas yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk |
207.000 |
198.640 |
4 |
|
|
Rp |
Rp |
|
|
Nilai aset bersih per saham |
5.113 |
4.907 |
4 |
*Laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk.
Kinerja keuangan selama tiga bulan pertama yang berakhir pada 31 Maret 2024 dan 2023 serta posisi keuangan per 31 Maret 2024 disusun berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia dan tidak diaudit. Posisi keuangan per 31 Desember 2023 telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia dan telah diaudit sesuai dengan standar audit yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia.
LAPORAN PRESIDEN DIREKTUR
Kinerja
Pendapatan bersih konsolidasian Grup pada kuartal pertama tahun 2024 adalah sebesar Rp81,2 triliun, menurun 2% dibandingkan dengan kuartal pertama tahun 2023. Laba bersih Grup, tidak termasuk penyesuaian nilai wajar atas investasi di GoTo dan Hermina, sebesar Rp8,1 triliun, 5% lebih rendah dibandingkan dengan kuartal pertama tahun 2023. Jika memperhitungkan penyesuaian nilai wajar tersebut, maka laba bersih Grup menurun 14% menjadi Rp7,5 triliun. Penurunan kinerja ini merefleksikan penurunan kinerja dari bisnis alat berat dan pertambangan serta otomotif Grup.
Nilai aset bersih per saham pada 31 Maret 2024 sebesar Rp5.113, 4% lebih tinggi dibandingkan posisi pada 31 Desember 2023.
Kas bersih, tidak termasuk anak perusahaan jasa keuangan Grup, mencapai Rp7,4 triliun pada 31 Maret 2024, dibandingkan Rp29 miliar pada akhir tahun 2023. Utang bersih anak perusahaan jasa keuangan Grup meningkat menjadi Rp54,3 triliun pada 31 Maret 2024, dibandingkan Rp52,2 triliun pada akhir tahun 2023.
Kegiatan Bisnis
Laba bersih Grup berdasarkan divisi bisnis pada kuartal pertama tahun 2024, dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu dimuat dalam tabel di bawah:
|
|
Laba Bersih Berdasarkan Divisi |
||
|
Untuk periode yang berakhir 31 Maret |
|||
|
2024 Rp miliar |
2023 Rp miliar |
Perubahan % |
|
|
Otomotif |
2.750 |
3.026 |
(9) |
|
Jasa Keuangan |
2.086 |
1.859 |
12 |
|
Alat Berat, Pertambangan, Konstruksi dan Energi |
2.791 |
3.272 |
(15) |
|
Agribisnis |
184 |
179 |
3 |
|
Infrastruktur dan Logistik |
251 |
202 |
24 |
|
Teknologi Informasi |
22 |
19 |
16 |
|
Properti |
45 |
45 |
0 |
|
Laba Bersih* (sebelum penyesuaian nilai wajar atas investasi di GoTo dan Hermina) |
8.129 |
8.602 |
(5) |
|
Penyesuaian nilai wajar atas investasi di GoTo dan Hermina |
(665) |
117 |
N/A |
|
Laba bersih* |
7.464 |
8.719 |
(14) |
*Laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk.
Otomotif
Laba bersih divisi otomotif Grup menurun 9% menjadi Rp2,8 triliun, yang merefleksikan penurunan volume penjualan.
Jasa Keuangan
Laba bersih divisi jasa keuangan Grup meningkat 12% menjadi Rp2,1 triliun pada kuartal pertama tahun 2024 dibandingkan dengan kuartal pertama tahun 2023, terutama disebabkan oleh peningkatan kontribusi dari bisnis pembiayaan konsumen dengan portofolio pembiayaan yang meningkat.
Alat Berat, Pertambangan, Konstruksi dan Energi
Laba bersih dari divisi alat berat, pertambangan, konstruksi dan energi menurun 15% menjadi Rp2,8 triliun, terutama disebabkan penurunan kontribusi dari bisnis pertambangan dan mesin konstruksi.
Agribisnis
Laba bersih dari divisi agribisnis Grup meningkat 3% menjadi Rp184 miliar, terutama disebabkan oleh peningkatan volume penjualan minyak kelapa sawit dan produk turunannya.
Infrastruktur dan Logistik
Divisi infrastruktur dan logistik Grup mencatatkan peningkatan laba bersih sebesar 24% menjadi Rp251 miliar, terutama disebabkan oleh peningkatan kinerja dari bisnis logistik dan jalan tol.
Teknologi Informasi
Divisi teknologi informasi Grup, PT Astra Graphia Tbk, yang 76,9% sahamnya dimiliki Perseroan, mencatatkan peningkatan laba bersih sebesar 16% menjadi Rp22 miliar, terutama disebabkan oleh peningkatan marjin usaha.
Properti
Divisi properti Grup melaporkan laba bersih yang relatif stabil sebesar Rp45 miliar, terutama disebabkan kenaikan tingkat hunian di Menara Astra yang mengimbangi serah terima unit residensial yang lebih rendah di Arumaya Residences.
Aksi Korporasi Terbaru
Pada bulan Maret, Grup melalui UT, menyelesaikan akuisisi 20,2% saham di PT Supreme Energy Rantau Dedap (“SERD”), yang memiliki proyek panas bumi yang beroperasi di Sumatera Selatan dengan kapasitas saat ini sebesar 2 x 49 MW, dengan nilai transaksi sebesar USD80,7 juta. Dengan selesainya transaksi ini, total kepemilikan langsung dan tidak langsung Grup di SERD adalah 32,7%.
Prospek Bisnis
Kinerja Grup pada kuartal pertama tahun 2024 menurun, terutama merefleksikan kondisi ekonomi yang melemah dan penurunan harga batu bara dari tingkat harga yang tinggi sebelumnya. Terlepas dari tantangan-tantangan ini, Grup tetap optimistis terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Didukung oleh neraca keuangan yang kuat, Grup dengan diversifikasi portofolio bisnisnya berada dalam posisi yang baik untuk memanfaatkan peluangpeluang pertumbuhan jangka panjang.
Djony Bunarto Tjondro
Presiden Direktur
29 April 2024
Untuk informasi lebih lanjut, mohon hubungi:
PT Astra International Tbk
Riza Deliansyah, Chief of Corporate Affairs
Tel: +62 - 21 - 5084 3888
Email: [email protected]
Tentang Astra
Astra adalah salah satu perusahaan publik terbesar di Indonesia, yang terdiri dari 283 anak perusahaan, ventura bersama serta entitas asosiasi, didukung lebih dari 200.000 karyawan. Model bisnis perusahaan yang terdiversifikasi menciptakan sinergi dan peluang di seluruh sektor industri termasuk Otomotif, Jasa Keuangan, Alat Berat, Pertambangan, Konstruksi & Energi, Agribisnis, Infrastruktur dan Logistik, Teknologi Informasi, dan Properti. Astra mempunyai kerangka sustainability yang di dalamnya terdapat Astra 2030 Sustainability Aspirations untuk memandu perjalanan transisi Grup Astra dalam menjadi perusahaan yang lebih sustainable pada tahun 2030 dan seterusnya. Astra berkeinginan untuk berkontribusi dalam memperkuat ketahanan perekonomian Indonesia yang mendukung masyarakat yang inklusif dan sejahtera.
Astra memiliki rekam jejak kontribusi publik dan sosial yang baik melalui empat pilar, yang terdiri dari kesehatan, pendidikan, lingkungan, dan kewirausahaan serta sembilan yayasan yang turut berkontribusi untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia sekaligus mendukung masyarakat yang inklusif dan sejahtera. Dilaksanakan pertama kali pada tahun 2010, program Astra Semangat Astra Terpadu Untuk (SATU) Indonesia Awards, telah mengapresiasi 657 pemuda Indonesia dari masing-masing bidang, terdiri dari 92 penerima tingkat nasional dan 565 penerima tingkat provinsi. Program SATU Indonesia Awards dikolaborasikan dengan berbagai kegiatan komunitas Astra melalui 200 Kampung Berseri Astra dan 1.196 Desa Sejahtera Astra di 35 provinsi di seluruh Indonesia.
Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi www.astra.co.id , serta ikuti kegiatan Astra melalui Instagram @satu_indonesia, TikTok @satu_indonesia, YouTube SATU Indonesia, X (Twitter) @satu_indonesia, LinkedIn PT Astra International Tbk, dan Facebook Semangat Astra Terpadu.

27 Nov 2025

28 Nov 2025