Sebagaimana yang diketahui, sebagian besar wilayah Indonesia terdiri dari pedesaan. Atas dasar ini, kesejahteraan masyarakat desa dan perkembangan perekonomian desa turut menjadi sasaran penting guna mendukung pembangunan nasional. Salah satu upaya pemerintah adalah dengan menginisiasi Program Inovasi Desa (PID).
Lantas, seperti apa jelasnya program yang bertujuan untuk mengantarkan desa-desa di Indonesia menjadi lebih inovatif, kreatif, mandiri, dan berkelanjutan ini?
Mari simak penjelasan lengkapnya dan cari tahu bagaimana Astra mendukung langkah ini!
BACA JUGA: Mengenal Desa Mandiri: Pilar Menuju Masyarakat Berkelanjutan
Sekilas Latar Belakang Program Inovasi Desa
Program Inovasi Desa (PID) merupakan program yang digagas Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) dalam rangka mengoptimalisasi pembangunan pedesaan melalui Dana Desa, sekaligus mengefektifkan pemanfaatan Dana Desa.
Selama ini, tidak sedikit desa yang masih belum bisa mengelola Dana Desa dengan efektif dan efisien untuk menyejahterakan masyarakatnya. Salah satu faktornya adalah ketimpangan pembangunan, baik fisik maupun kompetensi, antara perdesaan dan perkotaan yang terbilang tinggi.
Guna mewujudkan pemerataan pembangunan inilah, Program Inovasi Desa (PID) hadir. Bantuan dana dikucurkan agar masyarakat desa bisa berinovasi secara kreatif dan mandiri. Inovasi inilah yang diharapkan mampu memberi manfaat positif, baik langsung maupun tidak langsung, untuk masyarakat desa itu sendiri. Pada saat yang sama, desa yang makin inovatif tentunya akan lebih maju dan sejahtera.
Jadi, Program Inovasi Desa (PID) menggarisbawahi upaya pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa melalui peningkatan kapasitas desa dalam mengembangkan rencana dan melaksanakan pembangunan desa.
Secara rinci, program ini mempunyai tiga sasaran utama, yaitu pengembangan ekonomi lokal dan kewirausahaan, perbaikan kualitas sumber daya manusia (SDM), serta pengadaan infrastruktur pedesaan.
Tujuan Utama Program Inovasi Desa
Berdasarkan Keputusan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (KepmenDesa PDTT) Nomor 48 Tahun 2018, Program Inovasi Desa (PID) bertujuan untuk mendorong pembangunan desa yang lebih berkualitas, efektif, dan efisien melalui berbagai kegiatan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa yang lebih inovatif dan peka terhadap kebutuhannya.
Pada akhirnya, upaya ini diharapkan mampu menggenjot produktivitas dan pertumbuhan ekonomi masyarakat pedesaan secara berkelanjutan, sehingga mereka mencapai kesejahteraan sosial-ekonomi dan kemandirian.
Manfaat Program Inovasi Desa
Program Inovasi Desa (PID) membawa banyak kebaikan bagi masyarakat desa dan pembangunan desa. Berikut ini di antaranya.
1. Menggali Potensi Sumber Daya Alam (SDA) dan Sumber Daya Manusia (SDM)
Diluncurkannya Program Inovasi Desa (PID), memungkinkan pelatihan dan pendidikan untuk masyarakat dapat dilaksanakan dengan lebih terarah, terstruktur, dan terukur.
Dengan ini, mereka pun bisa memperoleh pengetahuan dan keterampilan untuk mengembangkan potensi diri serta mengolah kekayaan alam setempat dengan baik.
Tidak mustahil, kondisi ini bisa membuka banyak lapangan kerja baru dan menciptakan produk unggulan desa.
2. Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat
Seiring masyarakat desa makin inovatif, mereka pun makin maju dan berdaya. Salah satu keuntungan dari perubahan positif tersebut adalah peningkatan pendapatan.
Dengan penghasilan yang bertambah, daya beli dan perekonomian mereka secara keseluruhan pun turut meningkat. Walhasil, mereka tidak lagi kesusahan untuk memenuhi kebutuhan mendasar, seperti sandang, pangan, dan papan.
3. Mendongkrak Pendapatan Asli Desa
Ketika perekonomian masyarakat desa membaik, pada akhirnya pendapatan asli desa pun bisa bertambah. Pemerintahan Desa bersama masyarakat kemudian dapat bergotong-royong untuk mewujudkan pembangunan.
Dengan kesinambungan itu, pembangunan desa dapat digalakkan dengan lebih cepat, terarah, dan menyeluruh, tidak hanya pada infrastruktur, tetapi juga bidang-bidang lainnya. Bahkan dalam jangka panjang, desa pun dapat berubah status menjadi desa mandiri.
Tantangan Program Inovasi Desa
Kendati menawarkan peluang yang menguntungkan, Program Inovasi Desa (PID) juga tidak lepas dari adanya tantangan.
Berikut ini beberapa hambatan yang bisa memperlambat pembangunan desa untuk menjadi inovatif dan mandiri.
1. Kapabilitas Sumber Daya Manusia (SDM) Rendah
Tantangan pertama yang bisa menghambat terlaksananya Program Inovasi Desa (PID) adalah rendahnya kualitas sumber daya manusia (SDM), baik aparatur desa maupun masyarakatnya.
Nyatanya, tidak sedikit aparatur desa yang belum cakap mengelola bantuan dan merancang program untuk menyerap dana anggaran desa.
Di lain sisi, masyarakat desa pun sering kali belum bisa berpartisipasi penuh untuk turut mengatur, mengawasi, dan mendayagunakan dana desa lantaran mereka belum mendapat cukup ilmu dan keterampilan untuk itu.
2. Adopsi Teknologi Minim
Kendala selanjutnya adalah lemahnya penguasaan dan pemanfaatan teknologi. Selain menurunkan daya saing, masyarakat desa yang kurang adaptif juga memperlambat perkembangan industri-industri potensial yang ada di desa.
Misalnya dalam ranah pertanian, jika saja petani di desa sudah mampu mengaplikasikan smart farming atau pertanian berbasis teknologi, produktivitas budi daya pertanian pun kemungkinan besar akan melesat.
3. Prioritas Pembangunan Fisik
Masalah berikutnya adalah fakta bahwa Pemerintah Desa masih terlalu berfokus pada pembangunan infrastruktur fisik.
Memang, kebutuhan akan penyediaan sarana dan prasarana yang memadai masih sangat tinggi di perdesaan, apalagi yang berada di daerah terpencil. Kendati demikian, penguatan yang seimbang antara pembangunan fisik dan nonfisik seharusnya lebih diutamakan.
Langkah Astra untuk Turut Membangun Desa Inovatif
Meskipun Program Inovasi Desa (PID) berhulu dari inisiatif pemerintah, upaya untuk mewujudkan desa yang inovatif dan mandiri serta masyarakat yang sejahtera, termasuk mengatasi tantangan-tantangan yang ada, sebenarnya tidak hanya menjadi tanggung jawab negara.
Astra, sebagai korporasi yang memegang teguh sistem yang berkelanjutan dan visi untuk Sejahtera Bersama Bangsa, sudah dan akan terus berkomitmen untuk memberdayakan masyarakat, khususnya di pedesaan.
Kontribusi sosial melalui program-program unggulan diinisasi demi memberikan dampak positif nyata untuk pembangunan desa yang lebih inovatif, di antaranya adalah Desa Sejahtera Astra (DSA), Kampung Berseri Astra (KBA), dan Mentari Bronang.
1. Desa Sejahtera Astra (DSA)
Desa Sejahtera Astra (DSA) merupakan program yang berfokus pada pemberdayaan kewirausahaan berbasis potensi dan produk unggulan desa, dengan tiga klaster utama yang meliputi pertanian dan produk olahannya, kelautan dan perikanan, serta wisata, kriya, dan budaya.
Sejak digulirkan pada 2018, program ini telah menorehkan banyak pencapaian dalam hal inovasi masyarakat desa untuk memanfaatkan potensi lokal. Salah satunya adalah ekspor 770 kilogram bumbu Andaliman senilai Rp455 juta ke Jerman dan Prancis dari DSA Samosir.
Per 2024, Desa Sejahtera Astra (DSA) telah membentuk 468 Desa Ekspor, melahirkan 3.272 orang tenaga kerja baru dari DSA, mengerek rerata pendapatan masyarakat di DSA hingga 86,11%, serta mencatatkan valuasi ekspor dari produk DSA senilai Rp349 miliar.
2. Kampung Berseri Astra(KBA)
Sejalan dengan DSA, Kampung Berseri Astra (KBA) merupakan program berbasis komunitas yang mengintegrasikan inisiatif empat pilar program kontribusi sosial berkelanjutan Astra dalam satu komunitas kampung. Tujuannya adalah untuk menciptakan lingkungan yang bersih, sehat, cerdas, dan produktif.
Per 2024, Astra sudah membina sebanyak 1.515 DSA dan KBA yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
3. Mentari Bronang
Mentari Bronang merupakan program PT Tuah Turangga Agung untuk mengembangkan sistem pertanian terpadu yang mengubah kebiasaan masyarakat dari praktik ladang berpindah menjadi pengelolaan lahan pertanian yang menetap dan ramah lingkungan. Program ini difokuskan untuk membantu masyarakat adat Suku Dayak Ngaju di Desa Barunang dalam meningkatkan ketahanan pangan sekaligus menjaga kelestarian lingkungan.
Sejauh ini, Mentari Bronang sudah memberi dampak nyata untuk 221 penerima manfaat langsung dan 884 penerima manfaat ketahanan pangan, serta peningkatan penghasilan dari Rp1.045.000 menjadi Rp4.300.000 per orang.
Astra Bersama Masyarakat Wujudkan Desa Inovatif Sejahtera
Program Inovasi Desa (PID) menunjukkan bahwa inovasi kunci penting untuk mencapai kemakmuran hidup di tengah perkembangan yang kian pesat, tidak hanya untuk masyarakat kota, tetapi juga masyarakat pedesaan.
Melalui kontribusi sosial konkret seperti Desa Sejahtera Astra (DSA), Kampung Berseri Astra (KBA), dan Mentari Bronang, Astra menyelaraskan langkah dengan pemerintah untuk mewujudkan desa inovatif, yang sekaligus fokus memberdayakan setiap masyarakat yang menghuninya.
Untuk mengetahui lebih lanjut program-program strategis berkelanjutan yang diprakarsai Astra, kamu bisa mengakses
Astra Sustainability Report.