.jpg)
“Grup mencatatkan pencapaian kinerja tertinggi pada tahun 2023, didukung oleh pemulihan penjualan sepeda motor dan pertumbuhan bisnis pembiayaan konsumen. Grup tetap menunjukkan resiliensi dengan diversifikasi portofolio bisnisnya, meskipun harga komoditas turun dan kondisi perekonomian melemah pada semester kedua. Jika kedua kondisi ini masih berlanjut, kami mengantisipasi terjadinya penurunan siklus pertumbuhan di tahun 2024. Namun demikian, kami yakin bahwa Grup berada pada posisi yang baik untuk mencapai pertumbuhan jangka panjang, melalui penguatan bisnis inti kami serta investasi baru yang mendukung prioritas strategis kami.
Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada para pemangku kepentingan atas dukungan dan kepercayaannya, khususnya karyawan Grup, yang keteguhan komitmen dan dedikasinya telah mewujudkan semua pencapaian kami.”
Djony Bunarto Tjondro
Presiden Direktur
Kinerja Keuangan Konsolidasi grup Astra (“Grup”)
|
|
Untuk tahun yang berakhir 31 Desember |
||
|
2023 Rp miliar |
2022 Rp miliar |
Perubahan % |
|
|
Pendapatan bersih |
316.565 |
301.379 |
5 |
|
Laba bersih* (sebelum penyesuaian nilai wajar atas investasi di GoTo dan Hermina) |
33.998 |
30.488 |
12 |
|
Laba bersih* |
33.839 |
28.944 |
17 |
|
|
Rp |
Rp |
|
|
Laba bersih per saham* (sebelum penyesuaian nilai wajar atas investasi di GoTo dan Hermina) |
840 |
753 |
12 |
|
Laba bersih per saham* |
836 |
715 |
17 |
|
|
31 Desember 2023 Rp miliar |
31 Desember 2022 Rp miliar |
Perubahan % |
|
Ekuitas yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk |
198.640 |
192.142 |
3 |
|
|
Rp |
Rp |
|
|
Nilai aset bersih per saham |
4.907 |
4.746 |
3 |
* Laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk
Kinerja keuangan untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2023 dan 2022 serta posisi keuangan per 31 Desember 2023 dan 2022 telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia dan telah diaudit sesuai dengan standar audit yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia.
LAPORAN PRESIDEN DIREKTUR
Kinerja
Pendapatan bersih konsolidasian Grup pada tahun 2023 adalah sebesar Rp316,6 triliun, meningkat 5% dibandingkan dengan tahun lalu. Laba bersih Grup, tidak termasuk penyesuaian nilai wajar atas investasi Grup di GoTo dan Hermina, mencapai laba bersih tertinggi sebesar Rp34,0 triliun, 12% lebih tinggi dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Jika penyesuaian nilai wajar tersebut diperhitungkan, maka laba bersih Grup meningkat 17% menjadi Rp33,8 triliun. Kenaikan laba bersih ini merefleksikan peningkatan kinerja dari hampir seluruh divisi bisnis Grup, terutama bisnis otomotif dan jasa keuangan.
Nilai aset bersih per saham pada 31 Desember 2023 sebesar Rp4.907, meningkat 3% dibandingkan posisi pada 31 Desember 2022.
Kas bersih, tidak termasuk anak perusahaan jasa keuangan Grup, mencapai Rp29 miliar pada 31 Desember 2023, dibandingkan dengan Rp35,1 triliun pada 31 Desember 2022. Selain dividen yang lebih tinggi yang dibagikan pada bulan April 2023, belanja modal dan investasi konsolidasian Grup pada tahun 2023 meningkat dua kali lipat menjadi Rp45,9 triliun, terutama disebabkan oleh investasi PT United Tractors Tbk (UT) di sektor nikel dan energi terbarukan sebagai bagian dari rencana transisinya. UT juga mengeluarkan belanja modal yang lebih tinggi untuk penggantian alat berat pascapandemi sejalan dengan peningkatan aktivitas bisnisnya. Utang bersih anak perusahaan Grup di divisi jasa keuangan meningkat menjadi Rp52,2 triliun pada 31 Desember 2023, dari Rp44,5 triliun pada akhir tahun 2022, sejalan dengan pertumbuhan penyaluran kredit sepeda motor.
Dividen final sebesar Rp421 per saham (2022: Rp552 per saham) akan diusulkan pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan pada bulan April 2024. Dividen final yang akan diusulkan tersebut, bersama dengan dividen interim sebesar Rp98 per saham (2022: Rp88 per saham) yang dibagikan pada bulan Oktober 2023, akan menjadikan total dividen yang diusulkan untuk tahun 2023 menjadi Rp519 per saham (2022: Rp640 per saham), dengan rasio pembayaran dividen sebesar 62% (berdasarkan laba bersih Grup sebesar Rp34,0 triliun, tidak termasuk penyesuaian nilai wajar atas investasi di GoTo dan Hermina). Rasio tersebut lebih tinggi dari rata-rata rasio pembayaran dividen historis Perseroan.
Usulan Direksi atas dividen final tersebut didasarkan pada kinerja yang sangat baik dan harga batu bara yang masih tinggi pada paruh pertama tahun 2023, yang mencerminkan pemulihan yang terus berlanjut pascapandemi, yang memungkinkan Perseroan untuk mengembalikan sebagian excess capital kepada pemegang saham. Perseroan tetap yakin dengan potensi pertumbuhan jangka panjang dan kapasitas neracanya untuk terus melakukan investasi guna mendukung prioritas strategisnya.
Kegiatan Bisnis
Laba bersih Grup berdasarkan divisi bisnis pada tahun 2023, dibandingkan dengan tahun sebelumnya dimuat dalam tabel di bawah:
|
|
Laba Bersih Berdasarkan Divisi |
||
|
Untuk tahun yang berakhir 31 Desember |
|||
|
2023 Rp miliar |
2022 Rp miliar |
Perubahan % |
|
|
Otomotif |
11.417 |
9.668 |
18 |
|
Jasa Keuangan |
7.852 |
6.035 |
30 |
|
Alat Berat, Pertambangan, Konstruksi dan Energi |
12.664 |
12.678 |
0 |
|
Agribisnis |
841 |
1.376 |
(39) |
|
Infrastruktur dan Logistik |
973 |
527 |
85 |
|
Teknologi Informasi |
109 |
75 |
45 |
|
Properti |
142 |
129 |
10 |
|
Laba bersih* (sebelum penyesuaian nilai wajar atas investasi di GoTo dan Hermina) |
33.998 |
30.488 |
12 |
|
Penyesuaian nilai wajar atas investasi di Goto dan Hermina |
(159) |
(1.544) |
90 |
|
Laba bersih* |
33.839 |
28.944 |
17 |
* Laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk
Otomotif
Laba bersih divisi otomotif Grup naik 18% menjadi Rp11,4 triliun, yang mencerminkan peningkatan penjualan di bisnis sepeda motor dan komponen otomotif.
Jasa Keuangan
Laba bersih divisi jasa keuangan Grup meningkat 30% menjadi Rp7,9 triliun pada tahun 2023, terutama disebabkan oleh peningkatan kontribusi dari bisnis pembiayaan konsumen.
Alat Berat, Pertambangan, Konstruksi dan Energi
Laba bersih Grup dari divisi alat berat, pertambangan, konstruksi dan energi stabil di Rp12,7 triliun, dimana peningkatan kinerja dari bisnis mesin konstruksi dan kontraktor penambangan mengimbangi penurunan kontribusi dari bisnis pertambangan batu bara dan emas.
Agribisnis
Laba bersih dari divisi agribisnis Grup menurun 39% menjadi Rp841 miliar, terutama disebabkan oleh harga minyak kelapa sawit yang lebih rendah, yang sebagian diimbangi oleh peningkatan volume penjualan.
Infrastruktur dan Logistik
Divisi infrastruktur dan logistik Grup mencatatkan peningkatan laba bersih sebesar 85% menjadi Rp973 miliar, disebabkan oleh peningkatan kinerja dari bisnis jalan tol, solusi transportasi dan logistik.
Teknologi Informasi
Divisi teknologi informasi Grup, PT Astra Graphia Tbk, yang 76,9% sahamnya dimiliki Perseroan, mencatatkan peningkatan laba bersih sebesar 45% menjadi Rp109 miliar, terutama disebabkan oleh peningkatan marjin usaha.
Properti
Divisi properti Grup melaporkan peningkatan laba bersih sebesar 10% menjadi Rp142 miliar, terutama disebabkan oleh meningkatnya tingkat hunian di Menara Astra.
Aksi Korporasi
Selama setahun terakhir, Grup terus membelanjakan modalnya untuk memperkuat portofolio inti dan diversifikasi bisnis:
Otomotif:
Alat Berat, Pertambangan, Konstruksi dan Energi:
Lain-lain:
Prospek Bisnis
Grup mencatatkan pencapaian kinerja tertinggi pada tahun 2023, didukung oleh pemulihan penjualan sepeda motor dan pertumbuhan bisnis pembiayaan konsumen. Grup tetap menunjukkan resiliensi dengan diversifikasi portofolio bisnisnya, meskipun harga komoditas turun dan kondisi perekonomian melemah pada semester kedua. Jika kedua kondisi ini masih berlanjut, kami mengantisipasi terjadinya penurunan siklus pertumbuhan di tahun 2024. Namun demikian, kami yakin bahwa Grup berada pada posisi yang baik untuk mencapai pertumbuhan jangka panjang, melalui penguatan bisnis inti kami serta investasi baru yang mendukung prioritas strategis kami.
Djony Bunarto Tjondro
Presiden Direktur
27 Februari 2024
Untuk informasi lebih lanjut,mohon hubungi:
PT Astra International Tbk
Riza Deliansyah,
Chief of Corporate Affairs
Tel: [email protected]
Tentang Astra
Astra adalah salah satu perusahaan publik terbesar di Indonesia, yang terdiri dari 283 anak perusahaan, ventura bersama serta entitas asosiasi, didukung lebih dari 200.000 karyawan. Model bisnis perusahaan yang terdiversifikasi menciptakan sinergi dan peluang di seluruh sektor industri termasuk Otomotif, Jasa Keuangan, Alat Berat, Pertambangan, Konstruksi & Energi, Agribisnis, Infrastruktur dan Logistik, Teknologi Informasi, dan Properti. Astra mempunyai kerangka sustainability baru yang di dalamnya terdapat Astra 2030 Sustainability Aspirations untuk memandu perjalanan transisi Grup Astra menjadi perusahaan yang lebih sustainable pada tahun 2030 dan seterusnya. Astra berkeinginan untuk berkontribusi dalam memperkuat ketahanan perekonomian Indonesia mendukung masyarakat yang inklusif dan sejahtera.
Astra memiliki rekam jejak kontribusi sosial berkelanjutan yang baik melalui empat pilar, yang terdiri dari kesehatan, pendidikan, lingkungan, dan kewirausahaan serta sembilan yayasan yang turut berkontribusi untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia sekaligus mendukung masyarakat yang inklusif dan sejahtera. Dilaksanakan pertama kali pada tahun 2010, program Semangat Astra Terpadu Untuk (SATU) Indonesia Awards, telah mengapresiasi 657 pemuda Indonesia dari masing-masing bidang, terdiri dari 92 penerima tingkat nasional dan 565 penerima tingkat provinsi. Program SATU Indonesia Awards dikolaborasikan dengan berbagai kegiatan komunitas Astra melalui 194 Kampung Berseri Astra dan 1.060 Desa Sejahtera Astra di 34 provinsi di seluruh Indonesia.
Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi www.astra.co.id & www.satu-indonesia.com, serta ikuti kegiatan Astra melalui Instagram (@satu_indonesia), YouTube (SATU Indonesia), Facebook (Semangat Astra Terpadu), dan Twitter (@satu_indonesia)

21 Nov 2025

22 Des 2025

16 Des 2025