Astra
Laporan Keuangan Astra Kuartal III Tahun 2025catur-dharma

Laporan Keuangan Astra Kuartal III Tahun 2025

21 menit membaca

418

Bagikan:

31 Oktober 2025
PT ASTRA INTERNATIONAL TBK (“Perseroan” atau “Astra”)
Laporan Keuangan Kuartal III Tahun 2025

 

Ikhtisar

  • Laba bersih per saham lebih rendah 6% menjadi Rp609 (tidak termasuk penyesuaian nilai wajar)
  • Kinerja secara keseluruhan terpengaruh oleh harga batu bara yang lebih rendah, yang sebagian diimbangi oleh kontribusi yang lebih tinggi dari bisnis pertambangan emas, jasa keuangan, agribisnis dan infrastruktur, sementara kinerja otomotif stabil
  • Pangsa pasar sepeda motor resilien di tengah pasar yang relatif stabil, sementara pangsa pasar mobil lebih rendah di tengah pasar yang melemah, mencerminkan menurunnya daya beli pada segmen entry-level
  • Astra dan United Tractors, masing-masing, mengumumkan pelaksanaan program pembelian kembali saham (share buyback) dengan nilai maksimum Rp2 triliun, mencerminkan keyakinan manajemen terhadap prospek perusahaan dan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan arus kas yang berkelanjutan. Program ini juga bertujuan untuk mendukung upaya pemerintah menjaga stabilitas pasar modal

“Laba Grup selama sembilan bulan pertama tahun 2025 mengalami penurunan terutama disebabkan harga batu bara yang lebih rendah. Kontribusi yang solid dari bisnis-bisnis lainnya turut mendukung resiliensi kinerja Grup, dan kami perkirakan kinerja tahun 2025 masih akan sejalan dengan tren kinerja Grup saat ini.

Kami tetap fokus untuk menjaga disiplin keuangan dan keunggulan operasional, serta memanfaatkan kekuatan neraca keuangan kami untuk menangkap peluang pertumbuhan dan meningkatkan nilai bagi pemegang saham.”

Djony Bunarto Tjondro
Presiden Direktur

 

Kinerja Keuangan Konsolidasi grup Astra (“Grup”)

  Untuk periode yang berakhir 30 September

2025

Rp miliar

2024

Rp miliar

Perubahan

%

Pendapatan bersih 243.608 246.329 (1)
Laba bersih*+ 24.674 26.18 (6)
Laba bersih* 24.473 25.854 (5)
  Rp Rp  
Laba bersih per saham*+ 609 647 (6)
Laba bersih per saham* 605 639 (5)
 

30 September 2025

Rp miliar

31 Desember 2024**

Rp miliar

Perubahan

%

Ekuitas yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk 227.091 213.651 6
  Rp Rp  
Nilai aset bersih per saham 5.609 5.277 6

*Laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk.
+Laba bersih sebelum penyesuaian nilai wajar atas investasi pada GoTo dan Hermina
**Penyesuaian kembali karena implementasi PSAK 117: Kontrak Asuransi

Kinerja keuangan selama sembilan bulan pertama yang berakhir pada 30 September 2025 dan 2024 serta posisi keuangan per 30 September 2025 disusun berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia dan tidak diaudit.

LAPORAN PRESIDEN DIREKTUR

Kinerja
Pendapatan bersih konsolidasian Grup pada sembilan bulan pertama tahun 2025 sebesar Rp243,6 triliun, 1% lebih rendah dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2024. Laba bersih Grup, tidak termasuk penyesuaian nilai wajar atas investasi di GoTo dan Hermina, mencapai Rp24,7 triliun, 6% lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun 2024. Jika memperhitungkan penyesuaian nilai wajar tersebut, maka laba bersih Grup menurun 5% menjadi Rp24,5 triliun. Hal ini terutama disebabkan oleh penurunan kontribusi dari bisnis jasa penambangan dan pertambangan batu bara yang sebagian diimbangi oleh kinerja yang lebih baik dari bisnis pertambangan emas, jasa keuangan, agribisnis dan infrastruktur, sementara kinerja otomotif secara umum stabil.

Nilai aset bersih per saham pada 30 September 2025 naik sebesar 6% menjadi Rp5.609.

Kas bersih, tidak termasuk anak perusahaan Jasa Keuangan Grup, mencapai Rp13,4 triliun pada 30 September 2025, meningkat dibandingkan Rp8,0 triliun pada 31 Desember 2024. Utang bersih anak perusahaan Jasa Keuangan Grup mencapai Rp64,6 triliun pada 30 September 2025, meningkat dibandingkan Rp60,2 triliun pada 31 Desember 2024.

Kegiatan Bisnis
Laba bersih Grup berdasarkan divisi bisnis pada sembilan bulan pertama tahun 2025, dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2024 dimuat dalam tabel di bawah:

  Laba Bersih Berdasarkan Divisi
Untuk periode yang berakhir 30 September

2025

Rp miliar

2024

Rp miliar

Perubahan

%

Otomotif & Mobilitas 8.816 8.741 1
Jasa Keuangan 6.731 6.230 8
Alat Berat, Pertambangan, Konstruksi dan Energi 7.036 9.571 (26)
Agribisnis 853 638 34
Infrastruktur 935 728 28
Teknologi Informasi 139 116 20
Properti 164   1
Laba bersih* - sebelum penyesuaian nilai wajar atas investasi di GoTo dan Hermina 24.674 26.186

(6)

Penyesuaian nilai wajar atas investasi di GoTo dan Hermina (201) (332) 39
Laba bersih* 24.473 25.854

(5)

*Laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk.

Otomotif & Mobilitas
Laba bersih divisi Otomotif & Mobilitas Grup meningkat 1% menjadi Rp8,8 triliun, didukung oleh bisnis sepeda motor dan komponen, meskipun volume penjualan mobil lebih rendah di tengah pasar nasional yang lemah.

  • Penjualan mobil secara nasional menurun 11% menjadi 562.000 unit pada sembilan bulan pertama tahun 2025, disebabkan oleh menurunnya daya beli pada segmen entry-level. Pangsa pasar Astra menurun dari 56% menjadi 53%, terutama disebabkan oleh penurunan pangsa pasar Daihatsu, sementara pangsa pasar Toyota masih resilien.
  • Penjualan sepeda motor secara nasional menurun kurang dari 1% menjadi 4,8 juta unit pada sembilan bulan pertama tahun 2025. Pangsa pasar PT Astra Honda Motor masih tetap stabil sebesar 77%.
  • Kontribusi laba bersih dari bisnis komponen otomotif Grup, PT Astra Otoparts Tbk, yang 80% sahamnya dimiliki oleh Perseroan, meningkat sebesar 15% menjadi Rp1,3 triliun pada sembilan bulan pertama tahun 2025, dengan peningkatan kontribusi dari semua segmen.
  • PT Serasi Autoraya, bisnis solusi transportasi dan logistik Grup, mencatat jumlah unit kontrak yang relatif stabil sekitar 26.500 unit.
  • OLXmobbi, bisnis mobil bekas Grup, membukukan penjualan mobil bekas yang meningkat 24% menjadi 23.900 unit.

Jasa Keuangan
Laba bersih divisi Jasa Keuangan Grup meningkat 8% menjadi Rp6,7 triliun, disebabkan oleh peningkatan kontribusi dari bisnis pembiayaan konsumen dengan nilai portofolio pembiayaan yang meningkat.

  • Nilai pembiayaan baru pada bisnis pembiayaan konsumen Grup meningkat 5% menjadi Rp85,6 triliun (tidak termasuk dealer financing), terutama mencerminkan pertumbuhan yang solid pada pembiayaan multiguna. Kontribusi laba bersih dari perusahaan pembiayaan Grup yang fokus pada pembiayaan mobil meningkat 4% menjadi Rp1,8 triliun. Kontribusi laba bersih dari perusahaan pembiayaan Grup yang fokus pada pembiayaan sepeda motor, PT Federal International Finance, meningkat 5% menjadi Rp3,5 triliun.
  • Nilai pembiayaan baru yang disalurkan oleh perusahaan pembiayaan Grup yang fokus pada pembiayaan alat berat meningkat sebesar 14% menjadi Rp11,2 triliun. Kontribusi laba bersih dari segmen ini menurun 1% menjadi Rp169 miliar.
  • PT Asuransi Astra Buana, perusahaan asuransi umum Grup, mencatat peningkatan kontribusi laba bersih sebesar 7% menjadi Rp1,2 triliun, disebabkan terutama oleh peningkatan pendapatan underwriting dan hasil investasi. Perusahaan asuransi jiwa Grup, PT Asuransi Jiwa Astra, mencatatkan penurunan premi bruto (gross written premium) sebesar 26% menjadi Rp3,3 triliun.

Alat Berat, Pertambangan, Konstruksi dan Energi
Laba bersih dari divisi Alat Berat, Pertambangan, Konstruksi & Energi, PT United Tractors Tbk (“UT”), yang 59,5% sahamnya dimiliki oleh Perseroan, menurun 26% menjadi Rp7,0 triliun. Penurunan kinerja dari bisnis jasa penambangan dan pertambangan batu bara diimbangi sebagian oleh bisnis pertambangan emas.

  • Penjualan alat berat Komatsu meningkat 10% menjadi 3.700 unit, didorong oleh peningkatan permintaan dari semua sektor. Pendapatan dari bisnis suku cadang dan jasa pemeliharaan sedikit menurun.
  • Penyedia jasa penambangan, PT Pamapersada Nusantara, mencatatkan pengupasan lapisan tanah yang lebih rendah 10% menjadi 829 juta bank cubic metres, disebabkan oleh curah hujan yang lebih tinggi serta penurunan stripping ratio sebagian kontrak pelanggan.
  • Anak perusahaan UT di bidang pertambangan batu bara melaporkan penjualan batu bara miliknya sebesar 9,2 juta ton (termasuk 2,8 juta ton batu bara metalurgi), meningkat dibandingkan dengan 8,0 juta ton (termasuk 2,4 juta ton batu bara metalurgi) pada sembilan bulan pertama tahun 2024. Namun demikian, pendapatan dari bisnis ini terdampak oleh harga batu bara yang lebih rendah.
  • Bisnis pertambangan emas UT melaporkan peningkatan penjualan emas sebesar 8% menjadi 178.000 ons. Harga emas meningkat sebesar 37%.
  • Bisnis pertambangan nikel UT terdiri dari PT Stargate Pasific Resources, yang mayoritas sahamnya dimiliki oleh UT, dan Nickel Industries Limited (“NIC”) yang 20,1% sahamnya dimiliki oleh UT. Sehubungan dengan perbedaan waktu rilis kinerja NIC, UT membukukan bagian pendapatan ekuitas NIC untuk periode 9 bulan berdasarkan rilis kinerja NIC kuartal terakhir tahun 2024 dan semester pertama tahun 2025.

 

Agribisnis
Laba bersih dari divisi Agribisnis Grup, PT Astra Agro Lestari Tbk, yang 79,7% sahamnya dimiliki oleh Perseroan, meningkat 34% menjadi Rp853 miliar.

  • Harga minyak kelapa sawit (“CPO”) meningkat 14% menjadi Rp14.277/kg.
  • Volume penjualan CPO dan produk turunannya meningkat 14% menjadi1,4 juta ton.

Infrastruktur
Divisi Infrastruktur Grup mencatatkan peningkatan laba bersih sebesar 28% menjadi Rp935 miliar, disebabkan oleh tarif jalan tol yang lebih tinggi dan peningkatan volume lalu lintas. Grup mencatatkan peningkatan pendapatan harian sebesar 7% dari 396km ruas jalan tol yang telah beroperasi sepanjang jaringan jalan tol Trans-Jawa dan tol lingkar luar Jakarta.

Teknologi Informasi
Divisi Teknologi Informasi Grup, PT Astra Graphia Tbk, yang 76,9% sahamnya dimiliki Perseroan, mencatatkan peningkatan laba bersih sebesar 20% menjadi Rp139 miliar, terutama disebabkan oleh pendapatan yang lebih tinggi dari bisnis solusi teknologi informasi serta peningkatan marjin usaha.

Properti
Divisi Properti Grup melaporkan peningkatan laba bersih sebesar 1% menjadi Rp164 miliar, terutama berasal dari aset-aset gudang industri yang baru diakuisisi, yang sebagian diimbangi oleh kinerja bisnis residensial yang lebih rendah.

Aksi Korporasi
Pada bulan September:

  • Grup meningkatkan kepemilikannya di PT Medikaloka Hermina Tbk (“Hermina”) menjadi 20,2%. Hermina merupakan salah satu jaringan rumah sakit swasta terbesar di Indonesia. Total investasi Grup hingga saat ini di sektor layanan kesehatan, termasuk Hermina, Halodoc, dan Rumah Sakit Heartology, mencapai Rp8,6 triliun.
  • Grup menandatangani Perjanjian Jual Beli Bersyarat (“CSPA”) untuk mengakuisisi 100% saham PT Arafura Surya Alam, perusahaan tambang emas yang berlokasi di Sulawesi Utara, dengan nilai transaksi sebesar USD540 juta. Akuisisi akan berlaku efektif bergantung pada pemenuhan dari persyaratan pendahuluan berdasarkan CSPA.
  • Grup telah menyelesaikan akuisisi 83,7% saham PT Mega Manunggal Property Tbk (”MMP”), perusahaan pengembang properti industri dan logistik yang tercatat di Bursa Efek Indonesia. Pasca transaksi ini, Grup, melalui Saka Industrial Arjaya, menjadi pemegang saham pengendali baru MMP dan akan melakukan Penawaran Tender Wajib sesuai dengan peraturan pasar modal. Akuisisi ini merupakan bagian dari strategi Grup untuk memanfaatkan kebutuhan infrastruktur industri & logistik di Indonesia yang semakin meningkat, khususnya pergudangan modern.

Pada hari ini, Astra mengumumkan program share buyback dengan nilai maksimum Rp2 triliun, yang akan berlangsung dari 3 November 2025 hingga 30 Januari 2026. Satu hari sebelumnya, UT mengumumkan program share buyback-nya dengan nilai maksimum Rp2 triliun, yang berlangsung dari 31 Oktober 2025 hingga 30 Januari 2026. Kedua program tersebut akan dilaksanakan sesuai dengan peraturan Otoritas Jasa Keuangan terkait share buyback dalam kondisi pasar yang berfluktuasi secara signifikan.

Langkah Astra dan UT tersebut mencerminkan keyakinan manajemen terhadap prospek perusahaan dan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan arus kas yang berkelanjutan, serta mendukung pemerintah dalam menjaga stabilitas pasar modal.

 

Prospek Bisnis
Laba Grup selama sembilan bulan pertama tahun 2025 mengalami penurunan terutama disebabkan harga batu bara yang lebih rendah. Kontribusi yang solid dari bisnis-bisnis lainnya turut mendukung resiliensi kinerja Grup, dan kami perkirakan kinerja tahun 2025 masih akan sejalan dengan trend kinerja Grup saat ini.

Kami tetap fokus untuk menjaga disiplin keuangan dan keunggulan operasional, serta memanfaatkan kekuatan neraca keuangan kami untuk menangkap peluang pertumbuhan dan meningkatkan nilai bagi pemegang saham.

 

Djony Bunarto Tjondro
Presiden Direktur
31 Oktober 2025

 

Untuk informasi lebih lanjut,
mohon hubungi: PT Astra International Tbk
Boy Kelana Soebroto, Chief of Corporate Affairs
Tel: +62 - 21 - 5084 3888

 

-selesai-

 

Tentang Astra
Astra adalah salah satu perusahaan publik terbesar di Indonesia, yang terdiri dari 301 anak perusahaan, ventura bersama serta entitas asosiasi, didukung lebih dari 190.000 karyawan. Model bisnis perusahaan yang terdiversifikasi menciptakan sinergi dan peluang di seluruh sektor industri termasuk Otomotif & Mobilitas, Jasa Keuangan, Alat Berat, Pertambangan, Konstruksi & Energi, Agribisnis, Infrastruktur, Teknologi Informasi dan Properti. Astra mempunyai kerangka sustainability yang di dalamnya terdapat Astra 2030 Sustainability Aspirations untuk memandu perjalanan transisi Grup Astra dalam menjadi perusahaan yang lebih sustainable pada tahun 2030 dan seterusnya. Astra berkeinginan untuk berkontribusi dalam memperkuat ketahanan perekonomian Indonesia yang mendukung masyarakat yang inklusif dan sejahtera. 

Astra memiliki rekam jejak kontribusi publik dan sosial yang baik melalui empat pilar, yang terdiri dari kesehatan, pendidikan, lingkungan, dan kewirausahaan serta sembilan yayasan yang turut berkontribusi untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia sekaligus mendukung masyarakat yang inklusif dan sejahtera. Dilaksanakan pertama kali pada tahun 2010, program Astra Semangat Astra Terpadu Untuk (SATU) Indonesia Awards, telah mengapresiasi 726 pemuda Indonesia di tingkat nasional dan provinsi di seluruh Indonesia. Program SATU Indonesia Awards dikolaborasikan dengan berbagai kegiatan komunitas Astra melalui lebih dari 1.500 Desa Sejahtera Astra dan Kampung Berseri Astra di 35 provinsi di seluruh Indonesia.

Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi www.astra.co.id, serta ikuti kegiatan Astra melalui Instagram @satu_indonesia, TikTok @satu_indonesia, YouTube SATU Indonesia, X (Twitter) @satu_indonesia, LinkedIn PT Astra International Tbk, dan Facebook Semangat Astra Terpadu.

 

 

 

 

 

Berita Lainnya:

Astra dan Masyarakat Enggros Wujudkan Pemulihan Pesisir dan Pemberdayaan Kampung Adat Papua
Astra dan Masyarakat Enggros Wujudkan Pemulihan Pesisir dan Pemberdayaan Kampung Adat Papua

28 Nov 2025

Astra Bergerak Bersama Anak Bangsa: Membangun Kesejahteraan dari Desa, Untuk Hari Ini dan Masa Depan Indonesia
Astra Bergerak Bersama Anak Bangsa: Membangun Kesejahteraan dari Desa, Untuk Hari Ini dan Masa Depan Indonesia

21 Nov 2025

Workshop Lingkungan Astra 2025: Sinergi Lingkungan dan Edukasi di Kampung Berseri Astra Cidadap
Workshop Lingkungan Astra 2025: Sinergi Lingkungan dan Edukasi di Kampung Berseri Astra Cidadap

24 Nov 2025