
31 Oktober 2025
PT ASTRA INTERNATIONAL TBK (“Perseroan” atau “Astra”)
Laporan Keuangan Kuartal III Tahun 2025
Ikhtisar
“Laba Grup selama sembilan bulan pertama tahun 2025 mengalami penurunan terutama disebabkan harga batu bara yang lebih rendah. Kontribusi yang solid dari bisnis-bisnis lainnya turut mendukung resiliensi kinerja Grup, dan kami perkirakan kinerja tahun 2025 masih akan sejalan dengan tren kinerja Grup saat ini.
Kami tetap fokus untuk menjaga disiplin keuangan dan keunggulan operasional, serta memanfaatkan kekuatan neraca keuangan kami untuk menangkap peluang pertumbuhan dan meningkatkan nilai bagi pemegang saham.”
Djony Bunarto Tjondro
Presiden Direktur
Kinerja Keuangan Konsolidasi grup Astra (“Grup”)
| Untuk periode yang berakhir 30 September | |||
|
2025 Rp miliar |
2024 Rp miliar |
Perubahan % |
|
| Pendapatan bersih | 243.608 | 246.329 | (1) |
| Laba bersih*+ | 24.674 | 26.18 | (6) |
| Laba bersih* | 24.473 | 25.854 | (5) |
| Rp | Rp | ||
| Laba bersih per saham*+ | 609 | 647 | (6) |
| Laba bersih per saham* | 605 | 639 | (5) |
|
30 September 2025 Rp miliar |
31 Desember 2024** Rp miliar |
Perubahan % |
|
| Ekuitas yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk | 227.091 | 213.651 | 6 |
| Rp | Rp | ||
| Nilai aset bersih per saham | 5.609 | 5.277 | 6 |
*Laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk.
+Laba bersih sebelum penyesuaian nilai wajar atas investasi pada GoTo dan Hermina
**Penyesuaian kembali karena implementasi PSAK 117: Kontrak Asuransi
Kinerja keuangan selama sembilan bulan pertama yang berakhir pada 30 September 2025 dan 2024 serta posisi keuangan per 30 September 2025 disusun berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia dan tidak diaudit.
LAPORAN PRESIDEN DIREKTUR
Kinerja
Pendapatan bersih konsolidasian Grup pada sembilan bulan pertama tahun 2025 sebesar Rp243,6 triliun, 1% lebih rendah dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2024. Laba bersih Grup, tidak termasuk penyesuaian nilai wajar atas investasi di GoTo dan Hermina, mencapai Rp24,7 triliun, 6% lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun 2024. Jika memperhitungkan penyesuaian nilai wajar tersebut, maka laba bersih Grup menurun 5% menjadi Rp24,5 triliun. Hal ini terutama disebabkan oleh penurunan kontribusi dari bisnis jasa penambangan dan pertambangan batu bara yang sebagian diimbangi oleh kinerja yang lebih baik dari bisnis pertambangan emas, jasa keuangan, agribisnis dan infrastruktur, sementara kinerja otomotif secara umum stabil.
Nilai aset bersih per saham pada 30 September 2025 naik sebesar 6% menjadi Rp5.609.
Kas bersih, tidak termasuk anak perusahaan Jasa Keuangan Grup, mencapai Rp13,4 triliun pada 30 September 2025, meningkat dibandingkan Rp8,0 triliun pada 31 Desember 2024. Utang bersih anak perusahaan Jasa Keuangan Grup mencapai Rp64,6 triliun pada 30 September 2025, meningkat dibandingkan Rp60,2 triliun pada 31 Desember 2024.
Kegiatan Bisnis
Laba bersih Grup berdasarkan divisi bisnis pada sembilan bulan pertama tahun 2025, dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2024 dimuat dalam tabel di bawah:
| Laba Bersih Berdasarkan Divisi |
|||
| Untuk periode yang berakhir 30 September | |||
|
2025 Rp miliar |
2024 Rp miliar |
Perubahan % |
|
| Otomotif & Mobilitas | 8.816 | 8.741 | 1 |
| Jasa Keuangan | 6.731 | 6.230 | 8 |
| Alat Berat, Pertambangan, Konstruksi dan Energi | 7.036 | 9.571 | (26) |
| Agribisnis | 853 | 638 | 34 |
| Infrastruktur | 935 | 728 | 28 |
| Teknologi Informasi | 139 | 116 | 20 |
| Properti | 164 | 1 | |
| Laba bersih* - sebelum penyesuaian nilai wajar atas investasi di GoTo dan Hermina | 24.674 | 26.186 |
(6) |
| Penyesuaian nilai wajar atas investasi di GoTo dan Hermina | (201) | (332) | 39 |
| Laba bersih* | 24.473 | 25.854 |
(5) |
*Laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk.
Otomotif & Mobilitas
Laba bersih divisi Otomotif & Mobilitas Grup meningkat 1% menjadi Rp8,8 triliun, didukung oleh bisnis sepeda motor dan komponen, meskipun volume penjualan mobil lebih rendah di tengah pasar nasional yang lemah.
Jasa Keuangan
Laba bersih divisi Jasa Keuangan Grup meningkat 8% menjadi Rp6,7 triliun, disebabkan oleh peningkatan kontribusi dari bisnis pembiayaan konsumen dengan nilai portofolio pembiayaan yang meningkat.
Alat Berat, Pertambangan, Konstruksi dan Energi
Laba bersih dari divisi Alat Berat, Pertambangan, Konstruksi & Energi, PT United Tractors Tbk (“UT”), yang 59,5% sahamnya dimiliki oleh Perseroan, menurun 26% menjadi Rp7,0 triliun. Penurunan kinerja dari bisnis jasa penambangan dan pertambangan batu bara diimbangi sebagian oleh bisnis pertambangan emas.
Agribisnis
Laba bersih dari divisi Agribisnis Grup, PT Astra Agro Lestari Tbk, yang 79,7% sahamnya dimiliki oleh Perseroan, meningkat 34% menjadi Rp853 miliar.
Infrastruktur
Divisi Infrastruktur Grup mencatatkan peningkatan laba bersih sebesar 28% menjadi Rp935 miliar, disebabkan oleh tarif jalan tol yang lebih tinggi dan peningkatan volume lalu lintas. Grup mencatatkan peningkatan pendapatan harian sebesar 7% dari 396km ruas jalan tol yang telah beroperasi sepanjang jaringan jalan tol Trans-Jawa dan tol lingkar luar Jakarta.
Teknologi Informasi
Divisi Teknologi Informasi Grup, PT Astra Graphia Tbk, yang 76,9% sahamnya dimiliki Perseroan, mencatatkan peningkatan laba bersih sebesar 20% menjadi Rp139 miliar, terutama disebabkan oleh pendapatan yang lebih tinggi dari bisnis solusi teknologi informasi serta peningkatan marjin usaha.
Properti
Divisi Properti Grup melaporkan peningkatan laba bersih sebesar 1% menjadi Rp164 miliar, terutama berasal dari aset-aset gudang industri yang baru diakuisisi, yang sebagian diimbangi oleh kinerja bisnis residensial yang lebih rendah.
Aksi Korporasi
Pada bulan September:
Pada hari ini, Astra mengumumkan program share buyback dengan nilai maksimum Rp2 triliun, yang akan berlangsung dari 3 November 2025 hingga 30 Januari 2026. Satu hari sebelumnya, UT mengumumkan program share buyback-nya dengan nilai maksimum Rp2 triliun, yang berlangsung dari 31 Oktober 2025 hingga 30 Januari 2026. Kedua program tersebut akan dilaksanakan sesuai dengan peraturan Otoritas Jasa Keuangan terkait share buyback dalam kondisi pasar yang berfluktuasi secara signifikan.
Langkah Astra dan UT tersebut mencerminkan keyakinan manajemen terhadap prospek perusahaan dan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan arus kas yang berkelanjutan, serta mendukung pemerintah dalam menjaga stabilitas pasar modal.
Prospek Bisnis
Laba Grup selama sembilan bulan pertama tahun 2025 mengalami penurunan terutama disebabkan harga batu bara yang lebih rendah. Kontribusi yang solid dari bisnis-bisnis lainnya turut mendukung resiliensi kinerja Grup, dan kami perkirakan kinerja tahun 2025 masih akan sejalan dengan trend kinerja Grup saat ini.
Kami tetap fokus untuk menjaga disiplin keuangan dan keunggulan operasional, serta memanfaatkan kekuatan neraca keuangan kami untuk menangkap peluang pertumbuhan dan meningkatkan nilai bagi pemegang saham.
Djony Bunarto Tjondro
Presiden Direktur
31 Oktober 2025
Untuk informasi lebih lanjut,
mohon hubungi: PT Astra International Tbk
Boy Kelana Soebroto, Chief of Corporate Affairs
Tel: +62 - 21 - 5084 3888
-selesai-
Tentang Astra
Astra adalah salah satu perusahaan publik terbesar di Indonesia, yang terdiri dari 301 anak perusahaan, ventura bersama serta entitas asosiasi, didukung lebih dari 190.000 karyawan. Model bisnis perusahaan yang terdiversifikasi menciptakan sinergi dan peluang di seluruh sektor industri termasuk Otomotif & Mobilitas, Jasa Keuangan, Alat Berat, Pertambangan, Konstruksi & Energi, Agribisnis, Infrastruktur, Teknologi Informasi dan Properti. Astra mempunyai kerangka sustainability yang di dalamnya terdapat Astra 2030 Sustainability Aspirations untuk memandu perjalanan transisi Grup Astra dalam menjadi perusahaan yang lebih sustainable pada tahun 2030 dan seterusnya. Astra berkeinginan untuk berkontribusi dalam memperkuat ketahanan perekonomian Indonesia yang mendukung masyarakat yang inklusif dan sejahtera.
Astra memiliki rekam jejak kontribusi publik dan sosial yang baik melalui empat pilar, yang terdiri dari kesehatan, pendidikan, lingkungan, dan kewirausahaan serta sembilan yayasan yang turut berkontribusi untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia sekaligus mendukung masyarakat yang inklusif dan sejahtera. Dilaksanakan pertama kali pada tahun 2010, program Astra Semangat Astra Terpadu Untuk (SATU) Indonesia Awards, telah mengapresiasi 726 pemuda Indonesia di tingkat nasional dan provinsi di seluruh Indonesia. Program SATU Indonesia Awards dikolaborasikan dengan berbagai kegiatan komunitas Astra melalui lebih dari 1.500 Desa Sejahtera Astra dan Kampung Berseri Astra di 35 provinsi di seluruh Indonesia.
Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi www.astra.co.id, serta ikuti kegiatan Astra melalui Instagram @satu_indonesia, TikTok @satu_indonesia, YouTube SATU Indonesia, X (Twitter) @satu_indonesia, LinkedIn PT Astra International Tbk, dan Facebook Semangat Astra Terpadu.

28 Nov 2025

21 Nov 2025

24 Nov 2025