Astra
5 Faktor Penyebab Kecelakaan Kerja, Wajib Diwaspadaiornament catur dharma

Kenali berbagai faktor penyebab kecelakaan kerja agar kamu bisa mencegah risiko dan menjaga keselamatan di lingkungan kerja.

5 Faktor Penyebab Kecelakaan Kerja, Wajib Diwaspadai

Lainnya

6 menit membaca

45

Bagikan:

 

Keselamatan kerja menjadi aspek krusial dalam dunia industri dan juga bisnis. Pasalnya, kecelakaan kerja bukan hanya berdampak pada korban secara langsung, tapi juga bisa merugikan perusahaan dari segi operasional, hukum, hingga reputasi. Jadi, sangat penting bagi kamu untuk tahu penyebab kecelakaan kerja.

Termasuk di dalamnya terkait dengan faktor penyebab kecelakaan kerja yang bisa muncul dalam lingkungan kerja sehari-hari. Apabila Anda tertarik ingin tahu lebih banyak seputar kecelakaan kerja, simak informasi selengkapnya dalam artikel di bawah ini!

BACA JUGA: SANF Kembali Hadirkan Program Stalks sebagai Wujud Kepedulian Terhadap Kesehatan dan Keselamatan Kerja Karyawan
 

Apa Itu Kecelakaan Kerja?

 
Kecelakaan kerja adalah kejadian yang tidak diinginkan dan tidak direncanakan yang mengganggu proses kerja dan bisa mengakibatkan cedera atau bahkan kematian.

Melihat dari konteks hukum di Indonesia, kecelakaan kerja telah diatur dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja. Kemudian regulasi ini diperkuat lagi dengan adanya berbagai peraturan lain, seperti Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2012 tentang Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja.

Seperti yang diketahui bahwa risiko kecelakaan kerja bisa terjadi di berbagai sektor, mulai dari industri berat hingga perkantoran. Penyebab utamanya pun beragam, seperti kelalaian manusia, lingkungan kerja yang tidak aman, hingga kurangnya sistem pengendalian.

Faktor Penyebab Kecelakaan Kerja


Untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan, kamu perlu mengenali berbagai faktor kecelakaan kerja yang umum terjadi, baik yang berasal dari dalam maupun luar individu, antara lain:

1. Faktor Manusia (Human Error)


Adanya kelalaian, kurangnya pelatihan, kelelahan, hingga ketidakpatuhan terhadap prosedur kerja (SOP) sering kali menjadi penyebab utama terjadinya kecelakaan. Contohnya, seperti seorang teknisi yang tidak menggunakan APD saat menangani peralatan berat, tentu berisiko tinggi mengalami cedera.

2. Faktor Teknis


Faktor teknis ini mencakup peralatan yang rusak, sistem keamanan yang tidak berjalan, ataupun teknologi yang tidak diperbarui, sehingga dapat memicu kecelakaan. Misalnya, mesin operasional yang tidak dilengkapi dengan pengaman dan kontrol, maka berisiko membahayakan operator.

3. Faktor Lingkungan


Kondisi lingkungan kerja yang buruk, seperti pencahayaan minim, ventilasi tidak memadai, atau lantai licin, juga dapat meningkatkan potensi terjadinya kecelakaan.

4. Faktor Organisasi


Kegagalan pihak manajemen dalam menyediakan prosedur yang kurang jelas, tidak ada budaya keselamatan kerja, dan kurangnya pengawasan juga menjadi faktor penyebab kecelakaan kerja. Apabila perusahaan tidak melakukan inspeksi secara rutin atau bahkan tidak punya sistem pelaporan insiden, maka risiko kecelakaan bisa meningkat.

5. Faktor Psikologis dan Sosial


Faktor psikologis dan sosial, seperti stres, tekanan kerja berlebih, ataupun konflik antar tim, bisa memengaruhi konsentrasi dan fokus para pekerja. Alhasil, kesalahan kecil yang seharusnya bisa dihindari justru bisa menjadi pemicu kecelakaan.

Cara Pencegahan Kecelakaan Kerja


Meski terkadang musibah bisa datang tanpa diduga-duga, sebenarnya kita bisa meminimalisirnya dengan berbagai tindakan pencegahan kecelakaan kerja, seperti:

1. Memahami dan Melaksanakan K3


K3 merupakan singkatan dari Keselamatan dan Kesehatan Kerja, yakni sistem yang bertujuan untuk mencegah sekaligus mengurangi risiko kecelakaan kerja. Adapun K3 meliputi berbagai aspek, seperti pengawasan, perencanaan, pelaporan, evaluasi, hingga tindak lanjut.

Jadi, untuk memahami dan melaksanakan K3, maka pekerja harus mengetahui dan mematuhi peraturan, prosedur, serta instruksi yang berlaku di tempat kerja. Tidak hanya itu saja, pekerja juga harus aktif berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan K3, sosialisasi, rapat, simulasi, ataupun pelatihan.

2. Membuat SOP dan Pembagian Kerja


Standard Operating Procedure
(SOP) adalah dokumen yang berisi langkah-langkah yang harus diikuti dalam menjalankan suatu pekerjaan. Tujuan dari adanya SOP ini adalah untuk memastikan kualitas, efisiensi, dan juga keselamatan dalam pekerjaan.

Dengan membuat SOP dan pembagian kerja, maka para pekerja bisa menjalankan pekerjaan dengan lebih teratur, terstruktur, dan juga terkontrol, sehingga bisa menghindari kesalahan, kebingungan, atau konflik yang bisa menyebabkan kecelakaan kerja.

3. Memberikan Pelatihan kepada Pekerja


Pelatihan bisa membantu pekerja untuk menguasai pekerjaan, mengenali bahaya, mengoperasikan peralatan, mengatasi masalah, hingga mengembangkan karier mereka. Jadi, dengan memberi pelatihan kepada pekerja, maka mereka mampu bekerja dengan lebih profesional, kompeten, dan percaya diri, sehingga kecelakaan kerja bisa diminimalisir.

4. Memperhatikan Kondisi Tubuh


Cara pencegahan kecelakaan kerja yang terakhir adalah memperhatikan kondisi tubuh. Seperti yang diketahui bahwa kondisi tubuh merupakan faktor yang sangat penting dalam menjaga keselamatan kerja.

Apalagi kondisi tubuh yang baik dapat meningkatkan kesehatan, stamina, dan juga kewaspadaan para pekerja. Begitu pula sebaliknya, kondisi tubuh yang buruk akan menurunkan imunitas, konsentrasi, dan koordinasi pekerja.

Maka dari itu, para pekerja harus memperhatikan kondisi tubuhnya dengan beberapa cara, antara lain:

  • Mengonsumsi makanan dan minuman yang bergizi seimbang dalam jumlah cukup.
  • Menghindari alkohol, rokok, dan obat-obatan terlarang lainnya.
  • Berolahraga secara rutin serta istirahat secara teratur dan cukup.
  • Melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala.
  • Apabila kondisi tubuh dirasa sedang tidak sehat, bisa mengajukan cuti sakit untuk beristirahat.

Mengapa Kamu Perlu Memahami Faktor Kecelakaan Kerja?


Sebagai bagian dari tenaga kerja, kamu memiliki peranan penting dalam menciptakan lingkungan kerja yang aman. Dengan kata lain, memahami faktor penyebab kecelakaan kerja bukan hanya membantumu dalam menghindari risiko pribadi, tapi juga mendukung produktivitas dan efisiensi perusahaan.

Dengan mengenali berbagai potensi bahaya di tempat kerja serta menerapkan prinsip keselamatan secara disiplin, kamu telah turut serta berkontribusi pada budaya kerja yang lebih sehat dan profesional. Budaya kerja seperti ini tidak hanya penting untukmu secara individu, tapi juga berdampak besar bagi keberlanjutan perusahaan.

Pahami Faktor Kecelakaan Kerja dan Lakukan Tindak Pencegahan untuk Minimalisir Risikonya


Kecelakaan kerja sebenarnya bisa dicek jika kamu memahami penyebab dan faktor-faktor yang menyertainya. Astra sebagai salah satu perusahaan besar di Indonesia kini telah menunjukkan bahwa melalui sistem manajemen K3 yang komprehensif, budaya keselamatan kerja bisa dibangun dan dipertahankan di seluruh lini bisnis.

Melalui program Astra Green Company, Astra senantiasa berfokus pada Lingkungan, dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (LK3) dengan mengadopsi standar nasional dan internasional di bidang lingkungan dan K3. Penerapan program pencegahan yang konsisten ini menjadi contoh nyata bahwa Astra tidak hanya peduli pada produktivitas, tapi juga keselamatan manusia sebagai prioritas utama.

Kalau tertarik ingin tahu lebih dalam tentang komitmen keselamatan kerja Astra, kamu bisa akses informasi lengkapnya melalui halaman resmi Laporan Keberlanjutan Astra.

Artikel Lainnya :

Mengenal Cara Menghemat Energi di Sektor Industri Modern

Keberlanjutan

Mengenal Cara Menghemat Energi di Sektor Industri Modern

Sep 11, 2025 • 6 menit membaca

Kilas Pengelolaan Limbah Industri: Dari Tantangan hingga Solusi

Keberlanjutan

Kilas Pengelolaan Limbah Industri: Dari Tantangan hingga Solusi

Sep 11, 2025 • 6 menit membaca

Edukasi Berkendara Jadi Prioritas, Jagoan Safety Riding Honda Diuji Keahliannya

Bisnis & Aksi Perusahaan

Edukasi Berkendara Jadi Prioritas, Jagoan Safety Riding Honda Diuji Keahliannya

Sep 2, 2025 • 3 menit membaca