PT Pamapersada Nusantara (PAMA) bersama anak perusahaannya baru saja menggelar Media Gathering PAMA Group 2025. Acara ini berlangsung di Pulau Sangalaki dan Pulau Maratua, Kalimantan Timur selama tiga hari, yakni 24-26 Juni 2025.
Acara ini dihadiri oleh lebih dari 85 peserta yang terdiri dari 42 jurnalis (35 lokal dan 7 nasional), perwakilan dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Timur, serta jajaran anak perusahaan PAMA Group.
BACA JUGA: PAMA Site KIDE Meluncurkan ProKlim Biu Berseri untuk Meningkatkan Ketahanan Lingkungan
Tema Media Gathering PAMA Group 2025
Media Gathering tahun ini mengangkat tema "Together for Wildlife: Advancing Green Sustainability with PAMA". Tema ini merefleksikan tekad PAMA dan anak perusahaannya dalam menjalin kolaborasi erat dengan media sekaligus memperkuat komitmen terhadap pelestarian lingkungan dan keanekaragaman hayati.
Dalam sambutannya, Abdul Nasir Maksum selaku Direktur PT Pamapersada Nusantara menekankan bahwa media memegang peranan penting dalam mendukung keberlanjutan industri tambang dan konservasi.
“Kami percaya bahwa kolaborasi dengan media bukan hanya soal membangun citra, tetapi juga membangun masa depan. Melalui kemitraan ini, kami bisa bersama-sama menyuarakan isu keberlanjutan, termasuk perlindungan satwa liar yang menjadi salah satu concern utama PAMA Group saat ini,” ucapnya.
Tentunya acara ini tidak hanya sekadar jadi ajang silaturahmi, tapi juga menjadi platform untuk membangun narasi baru tentang industri tambang yang tetap selaras dengan pelestarian keanekaragaman hayati.
Pelepasan Ratusan Tukik di Pulau Sangalaki dan Pulau Maratua
Salah satu momen utama dalam acara ini adalah pelepasan tukik (anak penyu hijau) di pantai Pulau Sangalaki dan Pulau Maratua, Kalimantan Timur. Pulau ini dikenal sebagai salah satu habitat penting penyu hijau (Chelonia mydas) di Asia Tenggara, namun kini menghadapi berbagai ancaman dari perubahan iklim, polusi laut, dan aktivitas manusia.
Dalam kegiatan ini, puluhan tukik dilepas langsung oleh peserta media gathering sebagai simbol kepedulian terhadap keberlangsungan spesies yang sangat penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem laut. Maidi Irvan selaku CSR Dept Head PAMA menjelaskan bahwa kegiatan ini adalah bagian dari program Wildlife Conservation yang telah dijalankan PAMA secara konsisten di berbagai wilayah operasional.
“Pelepasan tukik ini bukan hanya kegiatan simbolik, tapi menjadi bagian dari inisiatif berkelanjutan yang kami bangun bersama para mitra, termasuk BKSDA. Kami ingin menjadikan konservasi sebagai budaya dan akan menjadi sesuatu yang berkelanjutan,” ujarnya.
Sebagai bentuk tanggung jawab lingkungan, PAMA Group akan senantiasa memperkuat sinergi yang berkelanjutan agar keanekaragaman hayati dan kemajuan industri dapat berjalan beriringan. Media Gathering 2025 menjadi komitmen PAMA Group untuk menciptakan harmoni antara industri, lingkungan, dan masyarakat.